Waspada! Bencana Hidrometeorologi Picu Badai di Wilayah-wilayah Ini dalam 3 Hari

- 19 Januari 2022, 12:25 WIB
Ilustrasi cuaca buruk yang muncul akibat bencana hidrometeorologi
Ilustrasi cuaca buruk yang muncul akibat bencana hidrometeorologi /Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO

WNC - Bencana hidrometeorologi sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia dalam tiga hari ini. Yang berupa hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir.

Ini berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang disiarkan di laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Di mana potensi cuaca buruk akan terjadi di Kota Pangkal Pinang, Mataram, Kupang, dan Makassar.

Khusus untuk Makasar, pihak BMKG Wilayah IV Makassar pada Selasa 18 Januari 2022 mengingatkan masyarakat, khususnya penggunaan layanan transportasi darat, laut dan udara mewaspadai dampak bencana hidrometeorologi ini.

Baca Juga: Petani Ikan Merugi 1000 Ton Lebih Benih Ikan Mati secara Massal, Disebabkam Cuaca Ekstrem

"Dampaknya itu, potensi terjadinya banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran dan meluapnya area tambak budidaya," ujar Kepala Bagian Tata Usaha BMKG Wilayah IV Makassar Kamal.

Kamal mengatakan masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan hendaknya memperhatikan informasi dari BMKG serta instansi terkait.

Hal ini  untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.

Baca Juga: Gempa Bumi Banten Belum Apa-apa. BMKG Ingatkan Potensi Megathrust Selat Sunda

Selain itu masyarakat dihimbau agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulawesi Selatan.

Gelombang dengan ketinggian moderate sea antara 1,25 hingga 5 meter akan terjadi di perairan Spermonde Pangkep, perairan Spermonde Makassar bagian barat, Spermonde Makassar, perairan Sabalana, Teluk Bone bagian utara, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores bagian barat, Perairan Pulau Bonerate dan Kalaotoa bagian utara, serta perairan Pulau Bonerate Kalaotoa bagian selatan.

Untuk gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4.0 meter atau kategori rough sea terjadi di Selat Makassar bagian selatan, perairan Parepare, perairan Spermonde Pangkep bagian barat, perairan barat Kepulauan Selayar, perairan timur Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian utara, dan Laut Flores bagian timur.

Baca Juga: Agenda Olahraga Padat. KOI Usulkan Diskresi untuk Para Atlet Yang Bertanding di Luar Negeri

Kamal menjelaskan hasil monitoring perkembangan kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan.

"Hasil analisis dinamika atmosfer, terpantau adanya pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah Sulawesi Selatan sehingga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan," katanya.

Ia menyebutkan, hasil analisis perkembangan musim hujan hingga Dasarian I Januari 2022, menunjukkan bahwa 75 persen zona musim di Sulawesi Selatan sudah memasuki musim hujan.***

Editor: Klasik Herlambang

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah