WNC, Jakarta - Meski menyebabkan kerusakan cukup parah, gempa bumi yang melanda wilayah Banten kemarin masih disebut belum apa-apa, oleh para ahli.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengingatkan adanya potensi yang lebih besar dari itu.
Dia menyebut bahwa segmen megathrust Selat Sunda merupakan salah satu zona seismik gap di Indonesia, yang selama ratusan tahun belum terjadi gempa besar, sehingga patut diwaspadai.
"Gempa Ujung Kulon, Banten kemarin sebenarnya bukan ancaman sesungguhnya. Karena segmen megathrust Selat Sunda mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8,7 dan ini dapat terjadi sewaktu-waktu, inilah ancaman yang sesungguhnya," kata Daryono dalam pesan singkatnya yang dikutip dari Antara pada Sabtu 15 Januari 2022.
Baca Juga: Ingat..! Pengunjung Wajib Pakai Sandal Khusus Kalau Mau Naik ke Candi Borobudur
Dia mengatakan hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan gempa terjadi.
Dengan kondisi ratusan tahun belum terjadi gempa besar di Selat Sunda, hal ini patut diwaspadai.
Karena berada di antara dua lokasi gempa besar yang merusak dan memicu tsunami, yaitu Gempa Pangandaran magnitudo 7,7 pada 2006 dan Gempa Bengkulu magnitudo 8,5 pada 2007.
Baca Juga: Miris..! WALHI Sebut Bandar Lampung Belum Serius Atasi Krisis Lingkungan