Petani Ikan Merugi 1000 Ton Lebih Benih Ikan Mati secara Massal, Disebabkam Cuaca Ekstrem

- 2 Januari 2022, 12:49 WIB
Ribuan ton ikan mati secara massal.
Ribuan ton ikan mati secara massal. /Foto : Antara / Antaranews.com/


WNC - LUBUKBASUNG - Selama kurun waktu 1 tahun terhitung Januari hingga Desember 2021, petani keramba jaring (KJA) Danau Maninjau mmengalami kerugian mencapai Rp35,28 miliar.

Kerugian ini, diakibatkan kematian ikan secara massal. Terhitung ikan mati sebanyak 1.764 ton.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira di Lubukbasung, Minggu, 2 Januari 2022 mengatakan kematian ikan sebanyak itu membuat petani ikan merugi, harga ikan dari petani Rp20 ribu perkilogramnya.

"Ikan tersebut milik ratusan petani keramba jaring apung di Danau Danau Maninjau," katanya.

Baca Juga: Penikmat Sunset Merapat! Wisata Watu Giring Gunungkidul Tawarkan Pemandangan Cantik, Yuk Agendakan

Kematian ikan terjadi selama tiga tahap, Januari 2021 sebanyak 15 ton, Mei 2021 44 ton, dan Desember 2021 1.705 ton.

"Kematian ikan paling banyak terjadi periode Desember 2021 tersebar di seluruh nagari atau desa ada di daerah itu," katanya, dikutip WNC melalui Antara.

Kematian ikan diduga akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang. Hal ini membuat pembalikan air dasar ke permukaan danau.

Tentu ini membuat oksigen di Danau Maninjau berkurang, ikan menjadi pusing dan akhirnya mengalami kematian massal.

Halaman:

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

x