Tak Disangka! Ternyata Makanan Bisa Picu Paham Radikalisme. Begini Penjelasannya

- 12 Januari 2022, 18:07 WIB
Ilustrasi makanan dengan kandungan bahan pengawet serta perasa kimia, yang diyakini mampu mempengaruhi seseorang berbuat radikal
Ilustrasi makanan dengan kandungan bahan pengawet serta perasa kimia, yang diyakini mampu mempengaruhi seseorang berbuat radikal /Pixabay

Baca Juga: Fosil Naga Laut Ditemukan, Panjang Mencapai 10 Meter dengan Berat Tengkorak 1 Ton

Ketujuh, serangan pintar friction merupakan gesekan-gesekan antar masyarakat Indonesia yang dikenal beragam sehingga memicu kemunculan kelompok radikal.

Kedelapan adalah serangan pintar foreign. Dody menjelaskan bahwa serangan tersebut datang dari sesuatu yang asing bagi anak bangsa namun ternyata memaparkan radikalisme.

Ada pula serangan pintar fate (kepercayaan) sebagai pemicu kemunculan kelompok yang berlebihan meyakini kepercayaannya, namun dalam pemahaman yang menyimpang.

"Serangan ini muncul karena Indonesia merupakan bangsa dengan agama yang beragam," ujar Dody.

Serangan pintar yang terakhir adalah fail, yaitu serangan ketika seseorang melakukan kesalahan berlebihan dan memicu dirinya terpapar radikalisme.

"Dengan pemahaman serangan pintar 10-F ini, kita punya wawasan baru bahwa radikalisme bukan hanya soal pikiran dan filosofi, melainkan juga persoalan makanan sampai kesalahan elementer," kata Dody.

Dari seluruh pemaparan itu, Dody pun berpesan agar anak bangsa Indonesia selalu mewaspadai aspek-aspek dalam 10-F itu. ***

Halaman:

Editor: Klasik Herlambang

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah