WNC-MATARAM – Keluarga pencopet asal Jakarta yang beraksi di ajang Sirkuit World Superbike (WSBK) 2021 Mandalika, Nusa Tenggara Barat, dikabarkan pernah melancarkan aksi serupa di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Pol Hari Brata di Mataram, Selasa, mengatakan aksi mereka hingga luar negeri ini, terungkap dari hasil pemeriksaan penyidik.
"Mereka ini sudah spesialis melancarkan aksi di 'event-event' seperti ini (WSBK). Seperti di Sirkuit Sepang, Malaysia, Singapura, dan paling sering di Batam, di sana mereka bisa dapat puluhan 'handphone'," kata Hari.
Pola kerja sindikat ini boleh dibilang sangat rapi. Setiap anggota memiliki keahlian berbeda. Mulai pengalih perhatian, eksekutor, hingga yang berperan sebagai penghilang jejak aksi.
Dalam aksi copet "handphone" di ajang WSBK, mereka pun ikut menonton. Berbaur dan memanfaatkan situasi keramaian. Kondisi psikologis korban yang mudah lengah, jadi target aksi, utamanya korban perempuan.
Niat aksi para pencopet tersebut juga terlihat dari keberangkatan mereka dari Jakarta menggunakan transportasi jalur udara. Mereka pun membeli tiket resmi WSBK dan menginap di hotel kawasan Mandalika.
"Jadi niatnya datang dari Jakarta memang mencopet. Mereka beli tiket dan menginap di hotel kawasan Mandalika. Mereka datang dari Jakarta pakai pesawat," ucapnya.
Pencopet yang masuk dalam sindikat ini tertangkap empat orang. Mereka adalah DC (45) yang merupakan suami dari LA (41), bersama anak perempuannya berinisial DA (24). Sedangkan satu perempuan lagi berinisial AW (34).