Bikin Gaduh Masyarakat Sunda, DPD PDI Perjuangan Jabar Tuntut Arteria Dahlan Dipecat dari Partai

21 Januari 2022, 10:04 WIB
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono minta DPP memecat Arteria Dahlan/ / (ANTARA/HO-DPD PDI Perjuangan Jawa Barat)

WNC – BANDUNG – Pernyataan gaduh Anggota Komisi III DPR RI, Ateria Dahlan terkait penggunaan bahasa Sunda masih berbuntut.  

Meski politikus PDI Perjuangan itu sudah meminta maaf ke publik, sejumlah pihak menganggapnya belum cukup. Bahkan dari haluan partainya sendiri di Jawa Barat menginginkan Arteria dipecat.

Tututan tersebut disampaikan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat kepada induk partainya di DPP. Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengatakan, tuntutan kader jabar telah dilayangkan ke DPP melalui surat permohonan pemberian sanksi.

Baca Juga: Rem Blong, Truk Tronton di Balikpapan Tabrak Sejumlah Kendaraan di Lampu Merah

Menurut dia, PDI Perjuangan Jabar meminta DPP memberi sanksi terberat berupa pemecatan kepada Arteria Dahlan dari kader PDI Perjuangan sebagai buntut pernyataannya yang mempermasalahkan Bahasa Sunda.

"Tadi (rekomendasi) sanksi yang paling berat. Sanksi ada beberapa dari mulai teguran, peringatan, sampai dengan pemecatan," kata Ono di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Meski begitu, kata Ono Surono, pemecatan itu merupakan keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Permintaan pemecatan itu, kata dia, dilakukan sebagai peringatan keras bagi Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.

Baca Juga: Selamat Setelah Tergulung Tsunami 27 Jam, Pria Asal Tonga Dijuluki Real Life Aquaman

Dikatakan, apa yang dilakukan Arteria Dahlan sangat tidak pantas sebagai seorang kader PDI Perjuangan. Dari kemarin pun, katanya, banyak kader PDI Perjuangan di Jabar yang menyampaikan hal serupa.

Ia mengatakan ideologi Pancasila bagi PDI Perjuangan bukan hanya dalam tekstual, tapi diwajibkan untuk membumikan Pancasila. Salah satunya, kata dia, harus mengagungkan seluruh suku, budaya, agama, dan ras yang ada di Indonesia.

“Karena itu merupakan sebuah perwujudan bagaimana Pancasila itu bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya, dengan Pancasila yang intisarinya gotong royong,” kata dia.

Baca Juga: KPK Tetapkan Hakim Itong dan Panitera PN Surabaya sebagai Tersangka Dugaan Maling Uang Rakyat

Arteria Dahlan sendiri sebelumnya telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat terkait pernyataannya saat Raker Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung beberapa hari lalu.

"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," kata Arteria usai memberikan klarifikasi kepada DPP PDIP, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis.

Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria disampaikan saat diterima Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun.

Baca Juga: Lucu, Stasiun TV Australia Beritakan Tsunami Tonga tapi Videonya Ombak Bono Riau Karya YouTuber Indonesia

Adapun pernyataan Arteria Dahlan soal bahasa Sunda itu disampaikan sebagai kritik kepada Jaksa Agung pada Senin (17/1). Menurut dia, ada seorang pejabat Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara menggunakan bahasa Sunda ketika rapat kerja.

Dia pun meminta kepada Jaksa Agung agar mengganti Kajati yang menggunakan bahasa Sunda tersebut. Namun Arteria tidak mengungkapkan siapa Kajati yang dimaksud berbicara Bahasa Sunda.

"Pak JA (Jaksa Agung), ada Kajati yang dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai Bahasa Sunda, ganti pak itu. Kita ini Indonesia," kata Arteria melalui tayangan video YouTube DPR RI.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler