Baca Juga: Sunat Perempuan Beresiko Kurangi Kebahagiaan Hubungan Suami Istri, Kemenkes tidak Merekomendasikan
Setelah memilih lauk, penjual akan memotong kecil-kecil lauk pesanan kita. Nasi gandul disajikan di piring dengan dilapisi daun pisang.
Nasi kemudian diguyur kuah hingga tiga perempat piring. Kepulan asap uap tipis yang ditimbulkan dari kuah itu pun terasa menggoda, segar, hangat dan pedas.
Sekilas, penampilan nasi gandul seperti semur daging atau gulai. Untuk level pedas, bisa diminta. Penjual akan menambahkan sambal kecap penambah rasa.
Menikmati nasi gandul cocok ditemani es teh atau teh hangat. Mau minum lainnya juga tak ada salahnya. Di meja, biasanya juga disediakan lauk-lauk tambahan. Ada kerupuk atau tempe.
Dilansir dari website https://dinasarpus.patikab.go.id, Daerah di Pati yang memopulerkan nasi gandul ini adalah Desa Gajahmati. Itulah sebabnya sering ditemui kata-kata Nasi Gandul Gajah Mati.
Desa Gajahmati terletak di kecamatan Pati Kota. Lokasinya tak jauh dari Terminal Pati. Di Desa Gajahmati juga bisa dijumpai sejumlah warung-warung yang menyediakan menu Nasi Gandul.***