Network
WNC-WONOGIRI-Pindang Kambing merupakan kuliner legendaris masyarakat Wonogiri, Jawa Tengah. Makanan olahan daging kambing ini pernah menjadi favorit masyarakat kalangan menengah. Konon, pindang yang juga dikenal dengan Petis Kambing ini, adalah oleh-oleh istimewa buat keluarga di rumah.
Sekarang, kuliner khas Wonogiri ini sudah teramat jarang. Salah satu pelestari pindang kambing yang terdeteksi di jagad media sosial, tinggal satu orang di Dusun Sambirejo RT 001/RW 009, Desa Ngadirojo Kidul, Ngadirojo, Wonogiri.
Mbah Sinem (75), pembuat pindang legendaris ini, sampai sekarang masih eksis menggeluti usaha yang dirintisnya sejak 1988. Kata dia, pindang kambing masih banyak penggemarnya di Kecamatan Ngadirojo. Bahkan kuliner ini menjadi favorit kaum boro (perantauan) saat mereka mudik.
Pindang Kambing berbahan dasar kikil dan jerohan kambing dicampur adonan tepung tapioka atau tepung gaplek sehingga menyerupai bubur sedikit lengket. Masakan ini dibumbui ketumbar, laos, bawang putih, kemiri, daun salam, dan garam.
Biasanya, Mbah Sinem mulai mempersiapkan masakan siang hari hingga pukul lima sore. Untuk menjaga cita rasa, Mbah Sinem memasak pindang dengan kayu bakar. Masakan Mbah Sinem akan dibawa ke pasar keesokan harinya.
Seiring bertambahnya usia, Mbah Sinem mulai jarang ke pasar. Usahanya lebih sering di rumah. Tetapi jangan salah, popularitas pindang buatan Mbah Sinem sudah tersebar di Wonogiri. Sehingga di rumahpun banyak pelanggan datang atau memesan lewat handphone.
Selain warga sekitar, pelanggan Pindang Mbah Sinem juga banyak dari luar kecamatan, seperti dari Sidoharjo, Jatisrono, Wonogiri Kota, Bahkan ada dari Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. (ewa/***)
