Menikmati Sate Laler, Kuliner Malam Khas Kabupaten Rembang, Jawa tengah yang Bebas Lalat

- 9 Oktober 2021, 06:29 WIB
Sate Laler kuliner khas Rembang yang biasa mangkal di Jalan Kartini, Kota Rembang
Sate Laler kuliner khas Rembang yang biasa mangkal di Jalan Kartini, Kota Rembang /

WNC - Kuliner yang satu ini dikenal masyarakat Rembang, Jawa Tengah, dengan sebutan unik, ‘Sate Laler’. Makanan ini bisa dibilang ‘street’ food khasnya Kota Rembang yang bisa dijumpai di pinggir-pinggir jalan.  

Biasanya, penjual Sate Laler menggelar dagangannya menjelang malam hari, di depan ruko atau kios-kios yang sudah tutup. Satu ciri khas Sate Laler menggunakan angkring, pikulan dan memakai lampu minyak tanah (uplik) sebagai penerangan.

Dikutip WNC dari situs visitjawatengah.jatengprov.go.id, sate laler biasanya disajikan di atas cobek dari tanah liat. Satu porsi berisi 10 tusuk sate. Ada berupa daging, lemak, atau hati. Pengunjung bisa menyantap hidangan kuliner ini dengan duduk lesehan di tikar sambil menikmati hilir mudik kendaraan dan suasana malam tanpa diganggu laler (lalat).

Laler dalam bahasa daerah setempat berarti lalat. Tetapi bukan lalat yang disate lho ! Sate Laler pada dasarnya adalah sate kambing. Hanya saja, potongan dagingnya relatif lebih kecil. Bumbunya-pun menggunakan sambal kecap, dengan irisan bawang, cabe dan tomat. Tingkat kepedasannya, tinggal bilang saja ke penjuanya.

Satu ciri khas yang membedakan lagi, hidangan nasi sate laler disajikan terpisah dengan dibungkus daun Jati. Biasanya sudah disiapkan di tikar-tikar lesehan.

Kulineran ini bisa ditemui sekitar habis Maghrib sampai tengah malam. Terkadang ada juga penjual yang masih buka sampai dini hari.  Jadi, jangan kuatir, masih ada waktu yang cukup longgar jika hendak berkeliling kota terlebih dahulu sebelum bersantap malam. (ewa/***)

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah