Network
WNC-WONOGIRI – Botok merupakan kuliner olahan khas masyarakat jawa,berbahan utama parutan kelapa muda. Campurannya bervariasi, buah pete, tekukak, tahu, tempe, lamtoro, daging atau ikan dan lain-lain. Kuliner olahan ini biasanya dijadikan lauk makan nasi.
Nah,. . . Usaha botok, ternyata juga mampu menghasilkan uang jutaann rupiah setiap harinya. Seperti warung botok ikan Bu Karni, di Dusun Kedungareng, Desa Sendang, Wonogiri, Jawa Tengah ini.
Penjual ikan goreng keliling pasar ini, sukses merintis botok ikan sebagai usaha kuliner warungan beromset jutaan. Terbukti, warungnya selalu rame didatangi pelanggan makan. Karena botok yang ditawarkan, selain bikin makan bergairah, harganya-pun murah, hanya Rp5.000 per bungkus.
Setiap hari, Warung Bu Karni di dekat lokasi obyek wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, tak pernah sepi pembeli. Ratusan pengunjung silih berganti, mendatangi kuliner botok ikan air tawar, khas perairan Wonogiri.
“Keluarga saya sudah jadi pelanggan tetap botok ikan Bu Karni sejak harganya masih Rp2500. Memang spesial. Apalagi dimakan dengan nasi hangat. ” kata Wahyu Ririh, pelanggan botok Bu Karni asal Kampung Bauresan, Kota Wonogiri.
Ya . . . Warung kecil dengan konsep lesehan tersebut, menyediakan masakan andalan berupa botok ikan nila dan patin, ditambah ikan bakar/goreng, yang dipadu dengan sambel serta ketimun dan daun pepaya sebagai lalapan. Para pengunjung kuliner yang satu ini, juga terbiasa makan tanpa sendok atau garpu, tetapi cukup menggunakan tangan.
Di warung ini, Bu Karni mampu menghabiskan lebih 500 bungkus botok ikan setiap hari. Jika harga paket nasi lauk botok ikan rata-rata Rp12ribu rupiah, omset penjualan Bu Karni lebih Rp5 juta setiap hari. Belum lagi pendapatan lain dari ikan bakar dan goreng yang juga tersedia di warung.
Meski sederhana, kuliner botok ikan Bu Karni, ternyata telah memiliki banyak pelanggan, bukan saja dari Wonogiri, tetapi dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Bahkan sebagian masyarakat dari Jawa Timur, menyempatkan mampir saat berkunjung ke obyek wisata Waduk Gajah Mungkur. (ewa/***)
