Jelang Tri Suci Waisak Nasional, Umat Buddha Gelar Ritual Pengambilan Api Abadi Mrapen di Grobogan

- 14 Mei 2022, 18:40 WIB
Ritual umat Buddha mengambil api abadi Mrapen menjelang perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2022
Ritual umat Buddha mengambil api abadi Mrapen menjelang perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2022 /Kemenag

WNC-GROBOGAN- Ratusan Umat Buddha dari berbagai perwakilan di Indonesia, memadati pelataran objek wisata Api Abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) pada, Sabtu 14 Mei 2022.

Mereka terdiri dari para Bikkhu, perwakilan majelis Buddha dan masyarakat Buddha yang hadir untuk mengikuti prosesi pengambilan api Dharma dari api abadi Mrapen.

Dikutip dari laman Kemenag, sebelum pengambilan api Dharma oleh perwakilan majelis umat Buddha Indonesia, prosesi ritual diawali penyalaan lilin panca warna bersama Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama (Kemenag), Supriadi.

Baca Juga: Maling Sekarung Rokok Berakhir Tragis di Sukoharjo, Ditemukan Tewas Didalam Toko Belum Sempat Bawa Hasil

Perwakilan majelis Buddha itu di antaranya Majelis Palpung, Mahanikaya Indonesia, Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia, Theravada dan Sangha lainnya. Tepat pukul 12.00 WIB, prosesi pengambilan api Dharma dimulai.

Para Bikkhu, Panitia Waisak dan Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha mulai bergerak ke arah sumber api abadi yang berada persis di samping Batu Bobot Peninggalan Sunan Kalijaga Abad XV.

Sebelum mengambil api, mereka membakar kemenyan sebagai tanda dimulainya pengambilan api abadi Mrapen. Api Dharma Waisak Nasional 2022 itu disulut menggunakan obor oleh masing-masing perwakilan majelis Buddha dan kemudian dibawa ke mobil bak terbuka.

Baca Juga: Peringatan May Day di Sukoharjo, Buruh Senam Bersama Bupati di Alun-Alun

Prosesi dilanjutkan dengan menyulutkan api ke Angklu berbentuk bunga teratai di atas mobil dan diarak hingga keluar pelataran objek wisata api abadi Mrapen sebelum dibawa menuju Candi Mendut, Magelang dengan pengawalan mobil polisi.

Pengambilan api Dharma di Mrapen merupakan rangkaian perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2566 BE Tahun 2022 yang mengusung tema "Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan".

Mewakili Menag, Supriyadi dalam sambutannya mengatakan, kegiatan pengambilan api abadi Mrapen merupakan rangkaian awal dari proses kegiatan perayaan Waisak Nasional 2022.

Baca Juga: Libas Filipina 4-0, Timnas Sepak Bola Indonesia Buka Peluang ke Semifinal SEA Games Vietnam

"Api merupakan simbol penerangan dan semangat mengobarkan perbuatan bajik yang tidak hanya bermanfaat bagi umat Buddha melainkan untuk semua," katanya.

Ketua Panitia Pengambilan Api Dharma, Ester Setiawati Santoso menyampaikan, pengambilan api Dharma merupakan salah satu rangkaian kegiatan Waisak Nasional 2566 Buddha Era Tahun 2022 yang sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19

Menurut Ester, api dharma yang bersumber dari api alam Mrapen merupakan lambang yang memancarkan cahaya gemerlapan, menghapuskan keadaan suram menjadi terang, menembus ketidaktahuan dalam kehidupan.

Baca Juga: Antisipasi Penularan Hepatitis Akut, Satbinmas Polres Sukoharjo Edukasi Kantin Sekolah

"Terlebih kondisi saat ini sehingga terayomi menuju kesempurnaan dengan bersama-sama kita menyucikan hati dan pikiran tinggalkan rasa kebencian dan egois yang dapat melepas belenggu penderitaan," kata Ester.

"Dengan lambang api ini, kami perwakilan umat Buddhis Indonesia berupaya menjadikan kebersamaan dan kerukunan hidup umat beragama yang dilandasi oleh cinta kasih dan welas asih yang sifatnya universal yang merupakan rangkaian seluruh aktivitas Buddha Dharma dalam bingkai NKRI dan UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya.

Sementara, penyelenggara Bimas Buddha Kemenag Kabupaten Magelang, Saring, mengatakan detik-detik Waisak akan digelar pada Senin, 16 Mei 2022, pukul 11.13.46 WIB. Kemudian sorenya dilangsungkan Dharmasanti.

Baca Juga: Cegah PMK Meluas, Pemprov Jateng Bakal Terapkan Karantina Hewan Ternak dari Luar Daerah

"Prosesi seperti biasa perjalanan dari Candi Mendut, mampir di Pawon dan terakhir di Candi Borobudur. Arakan-arakan sekitar jam 8 pagi, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," tandas Saring.***

Editor: Nanang Sapto Nugroho

Sumber: Kemenag


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah