Pasien Omicron di Solo Melonjak, Gibran Imbau Sekolah Terapkan Pembelajaran “Hybrid”

- 14 Februari 2022, 19:04 WIB
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming./ doc.Antara/
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming./ doc.Antara/ /ANTARA/

WNC - SURAKARTA –Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming mengimbau seluruh sekolah di Kota Surakarta menerapkan pembelajaran hybrid, kombinasi pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kebijakan itu disampaikan Gibran, menyikapi jumlah penularan Covid-19 varian omicron yang semakin meluas.

Gibran berharap, metode itu mulai diterapkan pada Senin, 14 Februari 2022, sebagai upaya menekan penyebaran virus Covid 19 di lingkungan sekolah.

Seperti diketahui sebaran kasus Covid-19 baru Kota Surakarta menduduki peringkat dua tertinggi di Jawa Tengah per 10 Februari, pukul 16.00 WIB. Jumlahnya kini mencapai 238 kasus.

Baca Juga: Jaksa Agung Bentuk Tim Penyidik Koneksitas Tangani Dugaan Maling Uang Rakyat Proyek Pengadaan Satelit

“Nanti seminggu kita lihat apakah orang tua lebih cenderung PTM atau PJJ untuk pembelajaran putra-putrinya,” jelas Gibran, seusai mengikuti kegiatan Rakor virtual PPKM Jawa Bali dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Jumat.

Sedangkan untuk kegiatan lainnya, Gibran meminta untuk tetap jalan terus demi mempercepat pemulihan ekonomi.

“Semua kegiatan tetap berjalan dengan segala risikonya, walaupun kasus omicron melonjak terus. Vaksin booster masih sangat kurang dan saya terus mendorong pusat segera mengirim, sehingga capaiannya tinggi,” kata Gibran dikutip WNC dari jatengprov.go.id.

Baca Juga: Terduga Teroris Warga Kabupaten Sukoharjo Dinilai Tertutup, dan masih Berusia 27 Tahun

Ia mengatakan, kebijakan itu sesuai dengan imbauan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan kepada kepala daerah, untuk tetap menjaga keseimbangan antara sektor kesehatan dan ekonomi.

Sebagai antisipasi puncak gelombang ketiga, Pemkot Surakarta mempersiapkan rumah sakit dan RS Lapangan. Gibran menginstruksikan mengklasifikasikan warga yang terpapar, selanjutnya memprioritaskan pasien dengan gejala berat agar lebih dulu menerima perawatan di rumah sakit.

Sementara itu, Kapolresta Surakarta Ade Safri Simanjuntak mengatakan, Asrama Haji Donohudan bisa kembali dijadikan rumah sakit Darurat dan isolasi terpusat (isoter).

Baca Juga: Gubernur Ganjar Pranowo Datang Sendiri ke Desa Wadas, Warga Konsisten Menolak Penambangan Batu Kuari

“Kami mengharapkan dibuka untuk bisa segera menampung warga yang terinfeks,i dan juga isoter lainnya seperti benteng Vastenburg dan yang lainnya,” jelasnya.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah