Baca Juga: Tujuh Drama China ini Bisa anda Tonton untuk Menemani Liburan di Rumah saat Tahun Baru Imlek
DIAKTIFKAN KEMBALI
Kehadiran Bandar Udara Internasional Minangkabau dengan fasilitas kereta bandaranya, Minangkabau Ekspress, menjadi momentum bangkitnya moda transportasi di Kota Padang.
Itu pula yang mendasari dihidupkannya lagi stasiun-stasiun tua seperti Simpang Haru, Duku, dan Stasiun Pulau Air.
Pekerjaan reaktivasi Stasiun Pulau Air mulai berjalan pada Juni 2019 oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatra Bagian Barat.
Semula, rencana menghidupkan Stasiun Pulau Airi pada 2008, namun batal akibat gempa bumi di Sumbar pada 2009 yang meluluhlantakkan Kota Padang.
Butuh dana Rp 40 Miliar untuk menghidupkan lagi stasiun ini berikut jaringan rel menuju Stasiun Padang yang merupakan stasiun utama Minangkabau Ekspress.
Bukanlah perkara mudah. Pasalnya, sejak berhenti operasi 44 tahun silam, praktis lahan dikuasai warga karena dianggap tanah tak bertuan. Setidaknya terdapat 238 bangunan berdiri di atas lintasan kereta mati, antara Stasiun Pulau Air dan Stasiun Padang.
Menurut Kepala Humas PT KAI Divisi Regional II Sumbar Ujang Rusen Permana, Stasiun Pulau Air tak hanya mendukung pelayanan transportasi kereta bandara.