Pertama, menjadikan seluruh warga sekolah sebagai pembelajar sepanjang hayat agar mampu mengembangkan potensi diri seutuhnya.
Kedua, memberi pengalan membaca yang menyenangkan kepada peserta didik.
"Buku apa yang dibaca? Bisa fiksi dan non-fiksi," tambah Nadhiroh yang merupakan Dosen STAIMAS Wonogiri itu.
Beberapa contoh fiksi di antaranya cerpen, novel dan komik.
Adapun yang non-fiksi misal kisah sejarah, kehidupan sehari-hari, ilmiah populer, majalah, surat kabar, ilmu pengetahuan, olahraga, seni, biografi dan motivasi.
Dia menyampaikan untuk mendukung GLS di sekolah bisa ditunjuk duta-duta literasi di masing-masing kelas.
Mantan wartawan Solopos itu juga menyampaikan materi tentang jurnalistik.
Dia mengajak siswa rajin berlatih menulis berita dan opini.
"Semua butuh proses. Terus berlatih dan niatkan ibadah. Semoga tulisan kita bisa bermanfaat," tambah pembina UKM Literasi STAIMAS Wonogiri itu. ***