Dewan Pers Prihatin, Sekarang Banyak Media 'Abal-abal' dengan Kwalitas Penulis juga ‘Abal-abal’

- 4 Juni 2022, 10:05 WIB
Pendiri PR Rembuk, Maria Wongsonagoro, Anggota Dewan Pers Amono Wikan Atmaji &  Sapto Anggoro (Publiknara sumber Dewan Pers) dalam Seminar Jurnalisme Berkwalitas yang dimoderatori Ahli Dewan Pers, Shanti Ruwyastuti di Hall Dewan Pers Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022.
Pendiri PR Rembuk, Maria Wongsonagoro, Anggota Dewan Pers Amono Wikan Atmaji & Sapto Anggoro (Publiknara sumber Dewan Pers) dalam Seminar Jurnalisme Berkwalitas yang dimoderatori Ahli Dewan Pers, Shanti Ruwyastuti di Hall Dewan Pers Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022. /Dewan Pers

WNC - JAKARTA--Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra mengaku prihatin merebaknya media ‘abal-abal’ dengan kwalitas tulisan juga 'abal-abal' saat ini.

Itu disampaikan Azra saat menjadi pembicara kunci dalam seminar di Hall Dewan Pers Jakarta, Jumat, 3 Juni 2022. 

"Medianya abal-abal, penulis abal-abal, terkadang isinya juga abal-abal. Ini yang membuat repot banyak pihak," ujarnya melalui siaran pers.

Mantan rektor Universita Islam Negeri itu memaparkan, Jurnalisme haruslah berkualitas. Dengan begitu, maka beritanya akan kredibel dan akuntabel atau dapat dipertanggungjawabkan.    

Baca Juga: Dewan Pers Ajak Media lebih Independen dan Kritis terhadap Pemerintah

Seminar dipimpin Maria Wongsonegoro, dihadiri para praktisi humas/public relation Rembuk (PR Rembuk).

Anggota Dewan Pers, Amono Wikan yang menjadi pembicara menambahkan, saat ini tak kurang dari 47 ribu media ada di Indonesia, baik yang profesional maupun yang abalabal.

Dari jumlah itu, 43 ribu di antaranya media daring. Untuk itu, ia berpesan agar masyarakat memahami keberadaan atau kualitas media yang ada. 

"Jika publik sudah tahu media yang tidak berkualitas, ya beritanya tidak usah dipercaya. Masih banyak publik yang percaya pada media yang tidak kredibel," kata dia. 

Halaman:

Editor: Dwi Soewanto


Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x