Unjuk Rasa Mahasiswa di Makasar Berujung Ricuh, Polisi Amankan Belasan Pelaku Kerusuhan

- 12 April 2022, 08:48 WIB
Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Muhammadiyyah Makasar berakhir ricuh, Senin 11 April 2022/
Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Muhammadiyyah Makasar berakhir ricuh, Senin 11 April 2022/ /instagram @kabar.jalanan

WNC - MAKASAR –  Kericuhan mewarnai hampir di semua aksi unjuk rasa mahasiswa di tanah air 11 April 2022. Dari video beredar di media sosial, aksi paling ricuh terjadi di Makasar, Sulawesi Selatan.

Polisi pun membubarkan paksa dan menangkap belasan terduga perusuh saat mengikuti aksi penolakan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden tersebut.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana usai rapat koordinasi di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Senin mengatakan, terduga perusuh ditangkap saat terjadi aksi dorong mendorong dan pelemparan batu.

"Dari aksi pendorongan dan saat mereka melempari anggota, kami amankan kurang lebih 10 orang," ujar Nana Sujana, dikutip WNC dari Antara.

Baca Juga: Kebakaran Melanda Bengkel Motor di Tanjung Priok, Satu Keluarga Dikabarkan Tewas

Jumlah terduga perusuh yang ditangkap tersebut kemungkinan masih bisa bertambah. Sebab, kata Nana, petugas masih terus menyisir di lapangan, karena masih terjadi gejolak aksi mahasiswa berkumpul di area kampus.

Ia menambahkan, kericuhan dalam demo mahasiswa tersebut dipicu oknum kelompok tertentu melempari pagar serta kantor DPRD Sulsel dengan batu.

"Mereka ini sudah kita peringatkan (mahasiswa) untuk menghentikan pelemparan, karena akan merusak apalagi kantor pemerintah dan juga dewan, tapi tidak digubris," katanya kepada wartawan.

Sejauh ini, kondisi di sejumlah titik seperti di wilayah jembatan layang, jalan Urip Sumoharjo dan Andi Pangeran Pettarani, kata Nana, sudah mulai kondusif, arus lalulintas mulai lancar.

Baca Juga: 80 Pelajar SMA Ditangkap Aparat di Kawasan Monas dan Patung Kuda sebelum Sempat Ikut Unjuk Rasa

Sebelumnya, mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat keamanan, saat berusaha mendobrak pagar kantor DPRD Sulsel.

Walaupun sudah diterima pimpinan DPRD setempat dan akan menindaklanjuti tuntutan mereka soal polemik pemilu itu dan persoalan sosial lainnya ke tingkat pusat, tapi mereka tidak bergeming.

Karena aksi oknum kelompok tertentu akan merusak fasilitas umum, polisi langsung mengambil langkah tegas membubarkan kerumunan dengan tembakan gas air mata, tetapi dibalas lemparan batu.

"Saat ini masih terus kita lakukan identifikasi (diduga pelaku terlibat). Kalau petugas yang terluka belum ada laporan masuk," ujar mantan Kapolda Jawa Barat itu.

Baca Juga: Warga Banjar Sari, Solo Terduga Pelaku Kejahatan Jalanan ‘Klitih’ Ditangkap Aparat Polres Boyolali

Sedangkan jumlah massa yang turun ke jalan dalam demonstrasi tersebut, kata Kapolda, diperkirakan lebih dari 2.000-an orang.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x