2022, Pemerintah Siapkan Anggaran Program Kartu Kerja Rp11 Triliun, Jumlah Penerima Sekitar 3-4,5 Juta Orang

- 25 Desember 2021, 16:41 WIB
Ilustrasi pendaftar program kartu pra kerja
Ilustrasi pendaftar program kartu pra kerja /WNC/antaranews.com

WNC - JAKARTA - Pemerintah menyiapkan anggaran program kartu prakerja pada 2022 sebesar Rp11 triliun.

Jumlah penerima kartu prakerja pada 2022 ditargetkan sekitar 3 juta-4,5 juta orang.

Program kartu prakerja sudah berjalan sekira dua tahun ini.

Pemerintah menggulirkan program ini sebagai dukungan agar masyarakat kelompok usia produktif tetap bertahan dari dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lho! 229 TKI termasuk Anak-anaknya Dideportasi Pemerintah Malaysia ke Nunukan, Ada Apa ?

Tujuan program meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Selain itu, sekaligus memberikan insentif sebagai penunjang kebermanfaatan keahlian (skill) yang telah didapat para penerima.

Pada 2021, program kartu prakerja telah memberikan manfaat kepada 5.931.574 penerima yang berasal dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Meski pada hari Rabu, 15 Desember 2021 program kartu prakerja tahun 2021 resmi ditutup, pemerintah akan melanjutkan program ini di tahun 2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Cipta Kerja, Airlangga Hartarto mengatakan, program Kartu Prakerja rencananya dibuka kembali tahun depan.

Seperti dikutip WNC dari indonesia.go.id, Sabtu, 25 Desember 2021, tahun ini, gelombang pendaftaran berakhir pada gelombang 22.

Baca Juga: Batalkan PPKM Level 3 se-Indonesia, Pemerintah Terbitkan 14 Poin-poin Aturan Terbaru Kegiatan Nataru

"Seperti yang selalu kita laksanakan bahwa gelombang 23 akan dibahas dan diputuskan dalam rapat komite dalam waktu dekat," kata Menko Airlangga.
l
Lebih lanjut, Menko mengatakan, setelah rapat komite dilaksanakan, maka kemungkinan besar pembukaan gelombang 23 dimulai pada bulan kedua tahun depan.

"Tentunya nanti sekitar akhir atau pun awal Februari kita akan umumkan kapan gelombang 23 akan dimulai," ungkap Airlangga.

Antusiasme masyarakat mengikuti kartu prakerja cukup tinggi.

Sebelumnya pada 2020, total pendaftar program kartu prakerja mencapai lebih dari 79 juta yang terbesar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Untuk jumlah penerima kartu prakerja gelombang 1--11 sebanyak 5.509.055 orang.

Sementara jumlah insentif yang disalurkan mencapai Rp13,36 triliun.

Baca Juga: Insentif Guru PAI Non PNS Mulai Dicairkan, Apa Saja Kriteria Penerimanya

Sedangkan di 2021, jumlah penerimanya untuk gelombang 12--22 mencapai 5.931.574.

Dari jumlah tersebut, 98 persen peserta telah menyelesaikan pelatihan, dan 96 persen peserta telah mendapatkan insentif.

Total insentif yang telah disalurkan di 2021 sebesar Rp13,6 triliun.

Program kartu prakerja akan kembali dibuka pada 2022.

Pemerintah melakukan ini berdasarkan pada berbagai pertimbangan

Utamanya yakni antusiasme masyarakat dan dampak positif yang dirasakan langsung masyarakat.

Hal itu terbukti melalui hasil kajian berbagai survei lembaga independen.

Bank Dunia beberapa waktu lalu juga mengakui program kartu prakerja sebagai program perlindungan sosial yang ideal.

Secara sistem, program yang telah memberikan pelatihan dan insentif kepada 11,4 juta orang selama 20 bulan itu diakui pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Program Pra Kerja sebagai best practice untuk dijadikan contoh bagi program-program lainnya.

Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2021 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyatakan, angkatan kerja yang mengetahui kartu prakerja mengalami peningkatan.

Sebanyak 87,2 persen penerima yang menyelesaikan pelatihan menyatakan pelatihan meningkatkan keterampilan kerjanya.

Selanjutnya, 27 persen penerima kartu prakerja yang tidak bekerja pada Januari 2021, saat ini sudah bekerja atau berwirausaha.

Untuk mendukung bagi mereka yang menjalankan usaha atau berwirausaha, Pemerintah memberikan dukungan kemudahan akses permodalan usaha melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Program kartu prakerja membuktikan sebagai satu-satunya layanan publik secara digital dan menjadi terobosan kebijakan ekonomi yang berdampak khususnya di bidang ketenagakerjaan dan kewirausahaan," ungkap Menko Airlangga.

 

Testimoni

Manfaat program ini, salah satunya dirasakan oleh Anggi Sihanjaya, 31 tahun.

Penerima kartu prakerja yang juga ekspekerja migran Indonesia itu bergabung dengan kartu prakerja di gelombang 8.

Sebelumnya, Anggi bekerja sebagai kru pramusaji di kapal pesiar berbendera Yunani yang berbasis di Amerika Serikat.

Pekerjaannya ini membawanya ke lima benua dan memberi banyak pengalaman.

Baca Juga: Pemerintah Kota Bontang Berguru 'Smart City' ke Jawa Tengah, Ini Pesan Ganjar Pranowo ke Pejabatnya

Ketika terjadi pandemi, Anggi kembali ke Indonesia dan batal berlayar.

"Begitu diterima Kartu Prakerja, saya mengambil kelas Bahasa Inggris untuk menajamkan kemampuan," ujar Anggi

Kelas itu diambil sembari menanti kesempatan bekerja keliling dunia lagi.

Selain itu, dia mengambil pelatihan Social Media Marketing untuk lebih memahami tren pemasaran masa kini.

Anggi bersyukur kini bisa kembali bekerja sebagai tenaga marketing di perusahaan properti.

Ilmu marketing yang dipelajarinya ia gunakan untuk memasarkan properti melalui media sosial.

Sukses menjual properti, ia dipercaya perusahaannya untuk memimpin usaha penjualan properti sendiri.

Inklusi Keuangan

Hal positif lainnya, program kartu prakerja mengakselerasi inklusi keuangan.

Di mana, 28 persen penerima program kartu prakerja yang tidak memiliki rekening bank atau e-wallet sebelumnya, saat ini sudah memiliki rekening bank atau e-wallet.

Adapun, ekosistem kartu prakerja selama ini dibangun melalui kemitraan multipihak.

Baca Juga: Lingkungan di Daerah Rusak, Ganjar Pranowo Tegur Pemerintah Pusat terkait Izin Tambang Online

Terdapat 7 platform digital, 181 lembaga pelatihan yang menyediakan 663 pelatihan, 5 mitra pembayaran dan 8 institusi pendidikan.

Selain itu, 4 job platform yang saling terkoneksi, serta 8 kementerian dan lembaga dan 17 pemerintah daerah yang membantu menyediakan data.

Pada 2021, penerima kartu prakerja sudah dapat melihat informasi lowongan pekerjaan yang bersesuaian dengan pelatihan yang telah diambil atau keahlian masing-masing.

Sehingga antara sisi penawaran dan permintaan tenaga kerja terhubung.

Untuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran program kartu prakerja pada 2022 sebesar Rp11 triliun.

Yang berbeda pada tahun sebelumnya, pada semester I program ini disiapkan dengan skema semi bansos.

Berikutnya pada Semester II akan dijalankan secara hibrida (kombinasi online dan offline).

Menyangkut pendaftaran kartu prakerja di tahun depan masih tetap sama yakni melalui laman www.prakerja.go.id. ***

 

Editor: Nadhiroh

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah