WNC - LUMAJANG - Data sementara sebanyak 102 orang mengalami luka-luka, dan 13 orang meninggal dunia dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
"Satu korban meninggal dunia diantaranya atas nama Poniyem (50), warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD, Lumajang Wawan Hadi Siswoyo saat dihubungi per telepon di Lumajang, Minggu 5 Desember 2021.
Banjir lahar dingin dan kepulan asap tebal disertai abu vulkanik pada Sabtu 4 Desember 2021 melewati aliran Sungai Besuk Kobokan, Desa Supitutan, Kecamatan Pronojiwo.
Lava awan panas guguran Gunung Semeru terbawa guyuran air hujan, mengakibatkan bajir lahar dingin melewati Daerah Aliran Sungai (DAS) Besuk Kobokan.
"Berdasarkan data kami terima di Kecamatan Pronojiwo tercatat 45 orang luka-luka, sedangkan di Kecamatan Candipuro tercatat 57 orang mengalami luka. Sebagian besar korban mengalami luka bakar," tuturnya.
Selain memakan korban jiwa, erupsi Gunung Semeru merusak jembatan Gladak Perak jalur utama arah Lumajang - Malang terputus total.
Hal ini membuat, warga di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Tempusari terisolasi karena tidak ada akses jalan menuju Kota Lumajang.