Pemerintah Sebar Alat Whole Genome Sequencing, ke Berbagai Pulau untuk Mempercepat Pendeteksi Kasus Omicron

27 Desember 2021, 13:10 WIB
Sejumlah warga sedang melakukan tes antigen. /Foto : Antara / Antaranews.com/

WNC - JAKARTA - Selain penerapan 4 strategi, pemerintah akan memanfaatkan teknologi menggunakan metode RT-PCR dalam mengidentifikasi fenomena S-gene target failure (SGTF) mendeteksi penularan Omicron.

Penerapan metode RT-PCR hanya membutuhkan waktu empat sampai enam jam, sedangkan pengurutan genom memakan waktu hingga maksimal 5 hari.

"Kita sudah sebarkan (alat pemeriksaan RT-PCR) di seluruh pintu masuk luar negeri utama," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Menurut dia, penggunaan metode RT-PCR lebih cepat mendeteksi infeksi Omicron, dibanding proses pengurutan genom.

Baca Juga: Pamer Alat Kelamin, Patrich Steve Wanggai Didenda Rp 50 Juta dan Larangan Main di Dua Pertandingan

Sementara, Budi Gunadi menyebut pemerintah mendatangkan 15 alat pemeriksaan pengurutan genom ke seluruh pulau, termasuk Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

"Agar tes genome sequencing ini menjadi lebih cepat, dan juga jaringannya menjadi lebih kuat tidak hanya di Jawa saja," katanya.

Dikutip WNC melalui Antara, ketika Menteri Kesehatan disinggung terkait penanganan Covid-19 di Indonesia, pihaknya berupaya mempeecepat penuntasan vaksinasi.

Baca Juga: Puluhan Relawan Jawara Banten Deklarasikan Dukungan Anies Baswedan for Presiden di Pemilu 2024

Terutama, pada kelompok berisiko, seperti orang lanjut usia, dan orang dengan gangguan imunitas.

"Harus cepat kita vaksinasi agar mereka tidak tertular oleh Omicron," katanya.

Untuk mendukung upaya penanganan penderita Covid-19, Kementerian Kesehatan telah memasang lebih dari 16 ribu unit generator oksigen dan 31 konsentrator oksigen di fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Komisi Yidisial RI Terima 1.346 Laporan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Hakim selama 2021

"Kita sudah pasang agar bisa mempersiapkan diri. Mudah-mudahan tidak terjadi," katanya. ***

 

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler