Minyak Goreng Masih Langka Jelang Ramadhan, Pengamat: Presiden Harus Segera Turun Tangan

- 16 Maret 2022, 10:58 WIB
Rak display migor di Toko Relasi Pabelan kosong (foto diambil pada, Rabu 16 Maret 2022, pukul 10.57 WIB)
Rak display migor di Toko Relasi Pabelan kosong (foto diambil pada, Rabu 16 Maret 2022, pukul 10.57 WIB) /WNC/ Nanang Sapto Nugroho

 
WNC-SUKOHARJO- Ramadhan tinggal menghitung hari, namun persiapan menyambut bulan suci itu sedkit terganggu. Masyarakat masih kesulitan mendapatkan minyak goreng (migor) di sejumlah tempat.

Kalaupun ada, harganya berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kemendag beberapa waktu lalu.

Beberapa kali upaya mengatasi problem tersebut dilakukan, seperti memberi subsidi, operasi pasar dan memberlakukan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) untuk kelapa sawit, namun kelangkaan masih saja terjadi.

Baca Juga: Sinopsis Film Code Name: Geronimo Tayang di Bioskop Trans TV, Kisah Perburuan Teroris

Pengamat Sosial Politik (sospol) Heru Cipto Nugroho angkat suara agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera turun tangan langsung. Hal ini perlu dilakukan agar ada jaminan kepastian ketersediaan pasokan.

"Menurut saya, Presiden Jokowi harus terjun langsung mengatasi polemik migor yang telah terjadi selama berbulan-bulan ini. Jajarannya, dalam hal ini Menteri Perdagangan, terbukti tidak mampu," kata Heru CN, Rabu 15 Maret 2022.

Kelangkaan migor yang terjadi sejak akhir 2021 lalu dan sampai hari ini belum juga teratasi, jika dibiarkan berlarut akan berdampak pada masyarakat secara luas. Oleh karena itu harus segera ditangani.

Baca Juga: Senator DPD RI Sebut Luhut bisa Terancam Pasal HOAX terkait Data Penundaan Pemilu 2024

"Masalah ini terletak pada lambannya respons pemerintah, terutama pada sisi tata kelola yang menyebabkan kelangkaan migor di tengah-tengah masyarakat," ujar Heru CN.

Perbaikan tata kelola dan transparansi alur distribusi, ketersediaan stok dan harga harus dilakukan dengan segera. Intervensi pemerintah dengan subsidi harga, penerapan HET dan operasi pasar, dinilai belum berhasil.

Halaman:

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

x