”Para petani secara swadaya membuat rubuha. Termasuk mendatangkan burung hantu dari daerah lain. Saya sendiri mencoba mendokumentasikan dan mempublikasikan agar hal yang sama dilakuan petani lain. Semoga hama tikus di Klaten terkendali, khususnya di Desa Sabranglor,” kata Ari, dikutip WNC melalui Klatenkab.go.id.
Untuk sebaran titik rubuha kata YouTuber itu menerangkan penempatannya menyesuaikan luasan lahan. Desa-desa lain pun belum semua pasang rubuha.
“Satu tiang rubuha untuk sebaran 15 petak sawah. Kalau ditanya kecukupannya, jelas rubuha dibuat petani masih kurang. Informasinya desa sebelah sudah ada yang buat rubuha. Hanya burung hantunya sendiri belum ada. Saat ini buat rumahnya dulu” ucapnya.
Baca Juga: Beroperasi di Jalan Raya, Mobil Wisata 'Odong-odong' Berisi Belasan Anak dan Ibu-ibu Nyebur Sungai
Burung hantu merupakan jenis burung predator alami tikus. Satwa ini memburu mangsa di waktu malam.
Kemampuan indra penglihatnya tajam di waktu malam, bisa mendeteksi mangsa, biar pun tikus itu di titik tersembunyi.
Dalam semalam burung hantu bisa berburu dua sampai tiga ekor tikus. Sayang populasinya kian menyusut akibat pemburuan liar. ***