Tikus di Ladang Padi 'Ngamuk' Petani Pasang Rumah Burung Hantu, Predator Alami Pemangsa Hama

- 7 Januari 2022, 08:51 WIB
Pemasangan rumah burung hantu pemangsa hama tikus.
Pemasangan rumah burung hantu pemangsa hama tikus. /Foto : Humas Kabupaten Klaten/


WNC - KLATEN - Petani Desa Sabranglor, Trucuk, Klaten memasang 10 tiang rumah burung hantu atau rubuha untuk menangkal maraknya hama tikus menyerang lahan pertanian.

Diharapkan rubuha dibuat bisa dihuni burung hantu sebagai predator agar hama tikus tidak berkembang biak dan merusak padi milik petani.

Ketua Gapoktan Desa Sabranglor Ratno (58) kepada Tim Pemberitan Diskominfo Klaten Kamis, 6 Januari 2022 mengatakan rubuha dipasang dimaksud untuk rumah burung hantu.

Nantinya kalau sudah dihuni, diharapkan burung hantu ini bisa memangsa hama tikus di lahan petanian milik warga.

Baca Juga: Viral! Gara-gara Perawat Main HP Terus, Pasien Antri Dibiarkan sampai Dokternya Pergi Lagi

“Petani Sabranglor kali ini memasang 10 titik rubuha tersebar di lahan pertanian. Harapannya nanti rubuha ini ditempati burung hantu. Predator hama ini diharapkan bisa mengendalikan hama tikus,” katanya.

Rubuha tersebar di sejumlah lahan pertanian. Pemasangannya pun dilakukan secara gotong royong.

“Predator burung hantu suka makan tikus. Selama ini banyak hama tikus merusak tanaman petani. Diharapkan beban petani bisa berkurang, karena dua kali panen, pertanian diganggu tikus terus,” tambahnya.

Humas Desa Sabranglor, Fajar Ari Widodo mengatakan pemasangan rubuha itu menjadi inisiatif para gapoktan. Pertanian di Sabranglor sendiri rutin diserang hama tikus.

Baca Juga: Tiket Nonton MotoGP di Mandalika Seharga Rp15 juta Ludes Terjual, Antusiasime Pecinta Balap Luar Biasa

”Para petani secara swadaya membuat rubuha. Termasuk mendatangkan burung hantu dari daerah lain. Saya sendiri mencoba mendokumentasikan dan mempublikasikan agar hal yang sama dilakuan petani lain. Semoga hama tikus di Klaten terkendali, khususnya di Desa Sabranglor,” kata Ari, dikutip WNC melalui Klatenkab.go.id.

Untuk sebaran titik rubuha kata YouTuber itu menerangkan penempatannya menyesuaikan luasan lahan. Desa-desa lain pun belum semua pasang rubuha.

“Satu tiang rubuha untuk sebaran 15 petak sawah. Kalau ditanya kecukupannya, jelas rubuha dibuat petani masih kurang. Informasinya desa sebelah sudah ada yang buat rubuha. Hanya burung hantunya sendiri belum ada. Saat ini buat rumahnya dulu” ucapnya.

Baca Juga: Beroperasi di Jalan Raya, Mobil Wisata 'Odong-odong' Berisi Belasan Anak dan Ibu-ibu Nyebur Sungai

Burung hantu merupakan jenis burung predator alami tikus. Satwa ini memburu mangsa di waktu malam.

Kemampuan indra penglihatnya tajam di waktu malam, bisa mendeteksi mangsa, biar pun tikus itu di titik tersembunyi.

Dalam semalam burung hantu bisa berburu dua sampai tiga ekor tikus. Sayang populasinya kian menyusut akibat pemburuan liar. ***

 

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: klatenkab.go.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah