Network
WNC – KARANGANYAR - Dua hari ini, jagad media sosial rame soal indikasi kecurangan test rekrutmen perangkat desa di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Indikasi kecurangan disampaikan Eka Widyayu Wardani, Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, pemilik akun Instagram @widyayu_sky.
Eka mempertanyakan perekrutan perangkat desa karena merasa ada yang aneh dari tes tersebut. Menurut dia, hasil tesnya paling tinggi, tetapi yang lulus menantu kades. Padahal menantu kades mendapat nilai jauh di bawahnya.
“Saya ikut seleksi perekrutan kepala seksi pemerintahan. Saya mengikuti ujian dan mendapatkan nilai akhir tertinggi saat tes. Tapi kenapa peserta dengan nilai jauh di bawah saya yang terpilih,” kata Eka Widyayu.
Diketahui, perserta yg terpilih itu menantu Kades Suwaji sendiri bernama Joko Sujiyanto . Eka Widyayu-pun protes. Kalau ujung-ujungnya anaknya sendiri yang dipilih, kenapa harus ada tes.
“Bukannya itu termasuk pemborosan anggaran desa? Karena infonya, untuk mengikuti tes dengan pihak ketiga, mengeluarkan biaya Rp 800.000,00 per peserta dan itu diambil dari uang belanja desa,” tuturnya.
Info yang berkembang di media sosial Instagram, Kades Plumbon meluluskan menantunya Joko Sujiyanto, lantaran dianggap punya pengalaman jadi TKI di luar negeri.
Menantunya tersebut diharapkan bisa memberikan kontribusi untuk desa lewat pengalamannya.
