Cegah Stunting, Dosen STAIMAS Usul Pemkab Wonogiri Libatkan Penyuluh Agama Kemenag, STABN Siap Berkolaborasi

WNC-WONOGIRI-Kasus Stunting di Kabupaten Wonogiri mendapatkan sorotan karena pada tahun 2021 mencapai 5.222 balita dengan prevalensi 14,07%.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mentargetkan stunting di Wonogiri zero persen. Dia menuturkan kerja sama perangkat daerah, stake holder, jajaran kesehatan, non kesehatan, kader dan seluruh lapisan masyarakat, target zero stunting  bisa dicapai.

Pada agenda Rembug Stunting, di Pendapa Kabupaten Wonogiri, baru-baru ini, tim penanggulangan stunting Kabupaten Wonogiri menghadirkan berbagai elemen masyarakat untuk mencari solusi dan langkah strategis untuk pencegahan dan penanganan stunting.

Salah satu Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Wonogiri (STAIMAS) Wonogiri, Nadhiroh, yang hadir pada kesempatan itu mengusulkan Pemkab melibatkan Kemenag sebagai upaya mencegah stunting.

“Sekedar usul kecil untuk pencegahan stunting. Kabupaten Wonogiri punya potensi yang besar yaitu adanya penyuluh agama. Di Kemenag ada penyuluh agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu dan lainnya. Pemkab bisa melibatkan mereka untuk mencegah stunting,” ujar Nadhiroh.

Baca Juga: Targetkan Zero Persen, Terungkap Angka Stunting di Wonogiri Bukan 5.222 Balita, Bupati : Tim Wajib Verifikasi

Utusan Sekolah Tinggi Agama Budha Negeri (STBN) Raden Wijaya, Manggala menyatakan pihaknya siap berkolaborasi dilibatkan dalam sosialisasi khususnya untuk mencegah stunting.

“Kami punya beberapa organisasi keagaamaan dan tokoh-tokoh agama juga siap untuk membantu sosialisasi di Kabupaten Wonogiri,” ujar Manggala.

Menanggapi usulan-usulan itu, Bupati Wonogiri yang akrab disapa Jekek itu menuturkan dengan kasusnya stunting di Wonogiri memanggil tokoh-tokoh agama yang terhormat di Kabupaten Wonogiri untuk berperan dalam penurunan stunting.