3. Dawet Bayat
Bukan hanya makanan saja yang memenuhi daftar kuliner khas Klaten. Daerah yang terkenal dengan tanaman padi Rojolele ini juga punya minuman khas yang otentik.
Namanya Dawet Bayat. Disebut begitu karena minuman ini berasal dari Kecamatan Bayat, wilayah kecamatan yang berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tepatnya Kabupaten Gunungkidul.
Sebenarnya hampir tidak ada perbedaan yang mencolok dengam dawet pada umumnya. Terdiri cendol, kuah santan, dan juruh atau pemanis dari gula jawa.
Hanya yang membedakan, adalah cita rasa dan tampilan awal saat minuman ini disuguhkan. Paling mudah dikenali.
Baca Juga: Rutin Gelar Baksos, FKMSM Kembali Bagikan Sembako untuk Duafa dan Janda di Sukoharjo
Dengan menggunakan cendol berbahan baku pati ongok, cendol dawet Bayat terasa lebih kenyal dibandingkan yang berbahan tepung beras, sehingga terasa lebih kenyal.
Saat awal disajikan, minuman ini akan menciptakan gradasi warna pada gelas dan menggugah selera. Di bagian atas, cendol yang berwarna kelabu akan mengapung serta ditopang warna putih bersih dari santan kental.
Sedangkan di bagian dasar, akan terlihat kecokelatan warna karamel gula jawa cair yang menggumpal. Penggunaan gula jawa berkualitas prima dan tanpa bahan pemanis buatan, membuat juruh dawet Bayat akan tenggelam ke dasar gelas saji.