Nikmatnya Gudeg Manggar Khas Bantul, Memiliki Nilai Filosofi Tinggi, Kuliner dengan Kedudukan Istimewa

- 31 Desember 2021, 04:43 WIB
Gudeg manggar khas Kabupaten Bantul, DIY
Gudeg manggar khas Kabupaten Bantul, DIY /WNC/Twitter @humas_jogja

WNC - Gudeg kuliner khas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah dikenal banyak orang. Masyarakat umum lebih mengenal gudeg gori atau nangka muda.

Selain gudeg nangka muda, ada jenis gudeg lain yang tak kalah nikmatnya. Penjelajah kuliner pasti sudah pernah mencicipi Gudeg manggar.

Kepopuleran gudeg manggar kalah jauh dibandingkan gudeg gori. Meski begitu, sudah mulai semakin banyak publik yang mengenal dan menyukainya.

Rasa kuliner ini sebenarnya tidak jauh dari rasa gudeg gori. Rasa manis masih tetap dominan sebagai ciri khas gudeg. Gudeg manggar rasa cenderung lebih gurih.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Sejarah Gudeg, Kuliner Kondang dari Daerah Istimewa Yogyakarta

Gudeg manggar Jika sudah dipadupadankan dengan sambal goreng krecek dan santan areh rasanya benar-benar tambah menggoda selera.

Seperti dikutip WNC dari encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, gudeg manggar adalah salah satu varian gudeg yang berasal dari Dusun Mangir, Bantul, Yogyakarta. 

Hidangan ini memiliki nilai filosofi tinggi, bahkan Keraton Ngayogyakarta menjadikan gudeg manggar sebagai kuliner dengan kedudukan istimewa.

Tidak bisa sembarangan dimasak dan hanya disajikan ketika ada peristiwa penting atau tamu khusus saja.

Salah satunya dalam pesta pernikahan puteri-puteri Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan saat menjamu Prabowo Subianto dalam kunjungannya di tahun 2014.

Di lingkungan masyarakat pun gudeg manggar dahulu hanya disajikan dalam acara-acara tertentu saja, semisal pernikahan dan Lebaran.

Pada perkembangannya kemudian, gudeg manggar juga berkembang di luar tembok keraton namun penjajanya sangat sedikit dan hanya terbatas di wilayah Bantul.

Hal ini karena bunga kelapa atau manggar yang menjadi bahan utamanya tidak sebanyak buah nangka muda.

Bunga kelapa berbentuk seperti padi, ada bagian batang atau tangkai, dan bagian yang mirip biji-bijian.

Baca Juga: Maknyus....Tengkleng Khas Solo Rasanya Bukan Kaleng-kaleng, Maunya Nambah Terus, Nikmatnya Tiada Tara

Semuanya diolah menjadi gudeg manggar tetapi hanya bunga kelapa yang masih muda.

Sampai sekarang tidak banyak yang menjajakannya, tetapi penikmatnya tersebar hingga ke Jakarta.

Bahkan ada yang memesannya langsung dari Bantul karena tidak semua rumah makan gudeg di Jakarta menyediakannya.

Sejarah panjang Gudeg Manggar ada berbagai versi tetapi terkait nama yang sama, yaitu Ki Ageng Mangir.

Versi yang banyak beredar yaitu tentang penolakan dan perlawanan Ki Ageng Mangir Wanabaya III yang berkuasa saat prajurit Mataram membuka hutan Mentaok membangun kerajaan Mataram Islam.

Ketika itulah di sisi selatan hutan diketahui ada sebuah perdikan bernama Mangiran dengan penguasanya dari keturunan Ki Ageng Mangir.

Saat Panembahan Senopati mendatanginya, Ki Ageng Mangir Wanabaya III menolak tunduk di bawah kekuasaan Mataram Islam dan tetap menyatakan sebagai daerah merdeka.

Secara historis keduanya memang berakar dari keturunan yang berseberangan, Wanabaya III dari garis Brawijaya V di Majapahit, sedangkan Panembahan Senopati dari Demak.

Namun pada akhirnya keturunan Ki Ageng Mangir berhasil dibunuh dan dimakamkan di kompleks pemakaman Kotagede.

Versi lain tentang gudeg manggar yakni ketertarikan puteri Panembahan Senopati, Gusti Kanjeng Ratu Pambayun ketika melihat banyaknya manggar yang tersembul di atas pohon kelapa.

GKR Pambayun kemudian memanfaatkan manggar-manggar tersebut dan meraciknya menjadi makanan, yang menurut Mooryati Sudibyo memiliki manfaat untuk kecantikan luar dan dalam.

Manggar yang tidak lain putik bunga kelapa merupakan embrio dari minyak dengan kandungan minyak rendah, sehingga tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Jika mengkonsumsi manggar, wajah akan menjadi lebih kinclong.

Cara memasak gudeg manggar sebenarnya sama dengan gudeg nangka, hanya butuh waktu lebih lama agar manggar menjadi lunak.

Penggunaan santan dalam gudeg manggar wajib, sehingga rasanya manis dan gurih tetapi tidak berlebihan.

Tekstur manggar yang meski sudah lunak tetap menimbulkan bunyi saat digigit menjadi sensasi tersendiri.

Sama seperti gudeg nangka, saat disajikan gudeg manggar juga dilengkapi lauk pauk seperti sambal goreng krecek, telur, dan opor ayam.

Gudeg manggar juga sudah dikemas dalam bentuk kaleng sebagai oleh-oleh. ***

 

Editor: Nadhiroh

Sumber: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id @humas_jogja


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x