Serabi Solo, Si Manis nan Gurih dan Legit dari Kota Bengawan, Rasanya Bikin Mau Nambah Terus

- 16 Desember 2021, 07:23 WIB
Serabi Solo, Si Manis dari Kota Bengawan yang banyak peminatnya
Serabi Solo, Si Manis dari Kota Bengawan yang banyak peminatnya /WNC/surakarta.go.id

WNC – SOLO – Serabi Solo , kuliner khas Kota Bengawan banyak diburu penikmat kuliner. Rasanya manis, gurih dan sangat legit. Benar-benar nikmat.

Serabi Solo sudah kondang. Kerap dibawa untuk buah tangan. Di sejumlah daerah pun sudah semakin banyak yang menawarkan kuliner nan menggoda selera ini.

Adonan serabi Solo terditi atas tepung beras, santan, gula, garam, dan daun pandan sebagai pewangi.

Berbeda dengan kue serabi atau surabi di daerah lain, serabi khas Solo dihidangkan tanpa menggunakan kuah santan.

Baca Juga: Nasi Liwet Solo, Rasanya Bikin Nagih dan Maunya Nambah Terus, Cobain Yuk

Selain serabi original, beberapa topping ditawarkan mulai dari coklat meses, nangka, dan pisang.

Cara membuatnya juga masih tradisional, yakni dengan memasukan adonan serabi kedalam wajan kecil dan pentutupnya  terbuat dari tanah liat.

Untuk Pembakaranya masih menggunakan arang, Cuma membutuhkan waktu kurang lebih 3 menit Serabi pun jadi.

Seperti dikutip WNC dari surakarta.go.id, Serabi Solo yang terkenal adalah serabi Notosuman. Nama Notosuman ini punya cerita. Serabi ini pertama kali lahir di daerah Notosuman sejak tahun 1923.

Sampai-sampai ketika daerah Notosuman berganti nama menjadi Jl. Mohammad Yamin, tetap saja masyarakat menyebutnya dengan serabi Notosuman.

Di Notosuman inilah serabi diproduksi tiap harinya. Tempatnya kecil dan sederhana, tampak depan seperti rumah tua.

Anda bisa melihat langsung proses pembuatan serabi di satu ruangan.

Puluhan penggorengan tanah liat tempat mengolah serabi terlihat berjejer di atas tungku yang berbahan bakar arang.

Di ruangan sebelahnya, terdapat aneka macam jajanan basah maupun kering  yang ditata di etalase makanan. Tentunya tak ketinggalan serabi Notosuman itu sendiri.

Baca Juga: Intip Camilan Khas Solo, Kerak Nasi Bertekstur Keras dan Sedikit Hangus Terbakar

Serabi Notosuman punya rasa khas. Cita rasa serabi yang gurih berasal dari santan kelapa murni tanpa campuran bahan pengawet ini, membuat setiap penikmatnya selalu ketagihan dan ingin membeli lagi.

Khusus di Serabi Notosuman Solo dari sejak awal berdiri hingga sekarang hanya memiliki dua rasa, yaitu rasa polos dan coklat.

Berbeda dengan di kota-kota lain yang menyediakan rasa varian seperti Durian dan Nangka.

Perbedaan serabi polos dengan coklat hanya terletak pada coklat meses yang ditabur di atas serabi.

Begitu makan, kita bisa merasakan sensasi rasa serabi manis yang enak, sedikit asin dan gurih. Apalagi dimakan langsung selagi masih hangat, yummy!

Jika serabi biasa disajikan merekah, serabi Notosuman juga menyediakan serabi lempit (bahasa Jawa = dilipat). Jadi serabi digulung kemudian ditutup daun pisang. 

Lebih praktis jika hendak dibawa untuk oleh-oleh karena kemasannya lebih kecil.

Pada hari biasa, toko tersebut hanya menyiapkan 100 kilogram tepung beras sebagai bahan baku pembuatan.

Namun saat libur nasional, bahan baku yang digunakan bisa mencapai dua kali lipat menjadi 200 kilogram.

Harga serabi Solo berkisar Rp2.000-Rp2.500/biji untuk yang original dan dengan topping. ***

Editor: Nadhiroh

Sumber: surakarta.go.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah