Herman tewas usai ditembak anggota polisi setelah tak mengindahkan beberapa kali tembakan peringatan.
“Waktu itu Herman dicurigai sebagai begal,” tulis pemilik akun Instagram @andreli_48
Salah satu orator unjuk rasa, Robi Nurrahman mengatakan, Herman bukan pencuri dan bukan pula peminum seperti kesaksian ‘paman’ korban.
Menurutnya, Herman hanya terganggu jiwanya akibat persoalan keluarga. Ia menuntut lima oknum polisi yang diduga mengabaikan hak asasi manusia, diproses sesuai peraturan yang berlaku demi terwujudnya keadilan.
Baca Juga: All England 2022, 3 Ganda Putra Merah Putih Lolos Semi Final, Peluang All Indonesian Finals Terbuka
Fathor dan para pengunjuk rasa lain menilai, penembakan pelaku begal oleh lima anggota polisi itu, sudah melanggar prosedur.
Apalagi (di tubuh korban)telah ditemukan ada enam peluru yang bersarang di tubuh korban.
"Sangat tidak masuk akal jika alasannya untuk melumpuhkan, tapi jumlah tembakan yang dilepas sebanyak enam kali," katanya pula.
Unjuk rasa memprotes penembakan pelaku begal sepeda motor hingga tewas di Mapolres Sumenep, Jumat itu merupakan gelombang kedua.