Rusia Mulai Menyerang Pemukiman dan Mengusir Warga Sipil di kota Kharkiv Ukraina

2 Maret 2022, 13:37 WIB
Foto Ilustrasi Relawan wanita Ukraina pembela perdamaian membantu merawat, melindungi anak-anak dan orang tua untuk memastikan bahwa jutaan warga Ukraina memiliki akses makanan, air, obat-obatan, tempat tinggal./ /Instagram @ukraina.ua

WNC - KIEV –  Hampir sepekan invasi ke Ukraina, militer Rusia dilaporkan mulai menyerang pemukiman warga sipil, Rabu 2 Maret 2022.

Dilansir WNC mellui Kantor Berita Antara, rumah-rumah warga sipil di kota Kharkiv, Ukraina, terus-menerus dibombardir dan  terkena dampak dari serangan misil yang dilancarkan Rusia ke kota tersebut.

"Kami terus-menerus dibombardir dengan sedikit jeda. Mereka mengebom rumah-rumah sipil secara acak untuk menimbulkan ketakutan," kata Volodymyr Yuriyovych Yurchenko kepada ANTARA melalui aplikasi Telegram.

Yurchenko adalah seorang mahasiswa di Institut Politeknik Kharkiv yang tinggal di kota Kharkiv. Menurut dia, warga Ukraina di Kharkiv disuruh tinggal di tempat-tempat penampungan.

Baca Juga: Tiga Ton Ikan Larangan Lubuk Landur Mati, Bupati Minta Daya Tarik Wisatawan di Pasaman Barat itu Dipindahkan

Selain itu, seluruh sistem kereta bawah tanah di kota itu juga beralih fungsi sebagai tempat perlindungan di mana orang-orang membawa semua barang yang dibutuhkan, tetapi banyak stasiun dalam kondisi kapasitas penuh.

Yurchenko berada di stasiun bawah tanah bersama ibu dan saudara laki-lakinya serta orang-orang yang berasal dari satu apartemen dengan keluarganya.

“Di sini dingin tapi kami masih bisa bertahan ... kami menyeret balok kayu dari jalan, kursi, dan segala yang kami bisa untuk membuat tempat ini nyaman. Kami sudah tahu akan ada perang sehingga memiliki cukup makanan untuk saat ini," ujarnya.

Dia mengungkapkan, sejak kemaren apartemen mati listrik dan internet menjadi tidak stabil. Kondisi itu membuat sejumlah orang gugup dan paranoid namun tetap berupaya untuk menghibur diri.

Baca Juga: Seorang Ayah di Depok Tega Perkosa Anak Kandung yang Masih Berusia 11 Tahun dengan Ancaman Senjata Tajam

"Kami mulai terbiasa dengan perang dan kami berharap kami akan segera memenangkan perdamaian," ucapnya.

Yurchenko menyebut, sekolah-sekolah di Kharkiv sudah ditutup dan rumah sakit pindah di tempat-tempat penampungan, serta ada antrean di bank darah karena orang-orang ingin menyumbang darah.

Sebagian warga sudah mengalami masalah kekurangan makanan dan obat-obatan, dan hal ini mungkin menjadi masalah besar jika perang terus berlanjut.

Baca Juga: Dua gol David Silva Antarkan Persib Bandung Menangi Laga Lawan Persija Jakarta dengan Skor 2-0

Sementara ini makanan dikirim ke kereta bawah tanah, rumah sakit, tempat penampungan, dan tentara ... beberapa restoran membantu dengan memberikan makanan secara gratis.

"Jika seseorang membutuhkan sesuatu, itu diumumkan dan orang-orang mencoba memberikan apa yang dibutuhkan. Saya menyumbangkan beberapa obat kepada pasangan yang mempunyai anak penderita epilepsi," ujar Yurchenko.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler