Kenali Gejala Kanker Serviks, Pendarahan Hebat Salah Satunya, Yuk Simak!

- 4 Februari 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi. Pendarahan hebat menjadi salah satu penyebab gejala kanker serviks. Yuk sama-sama belajar.
Ilustrasi. Pendarahan hebat menjadi salah satu penyebab gejala kanker serviks. Yuk sama-sama belajar. /Foto : Pixabay / SookyungAn/


WNC - GAYA HIDUP - Sebagai kaum wanita, tentu akan sangat memperhatikan periode haid. Selain itu darah yang keluar juga dapat memperlihatkan beberapa gejala penyakit dalam tubuh.

Sekitar 70 prsen oendarahan terus menerus di dalam ataupun di luar periode haid menjadi gejala terbanyak kanker serviks.

Gejala tersebut, membuat para wanita datang ke rumah sakit untuk berobat dan menyampaikan keluhannya.

"Gejalanya terbanyak merupakan pendarahan, ini menyebabkan perempuan datang berobat ke rumah sakit," ujar dokter spesialis kebidanan & kandungan konsultan onkologi ginekologi dari Universitas Indonesia, Dr. dr. Bambang Dwipoyono, dalam webinar, Jumat, 4 Februari 2022.

Baca Juga: Panas! Antisipasi Serangan Rusia ke Ukraina, Pasukan Terjun Payung AS Diberangkatkan ke Eropa Timur

Berbeda dengan haid yang datang dan memiliki pola teratur setiap bulannya. Pendarahan bisa datang sewaktu-waktu meski tidak sedang dalam kondisi haid.

Pendarahan dalam luar masa haid, bisa diakibatkan sentuhan misal berhubungan seksual atau muncul secara sendirinya.

"Jika perdarahannya itu di luar haid, apakah karena sentuh akibat hubungan seksual atau sendiri, kita mesti lihat. Tidak semata-mata melihat bagaimana haid atau perdarahan tadi," kata Bambang.

Berkaca dari permasalahan tersebut, sebagai wanita disarankan memperhatikan pola dan mencatat waktu haid. Sehingga apabila ada perubahan bisa segera dikonsultasikan ke dokter atau tenaga kesehatan.

Baca Juga: Ngeri! Kekerasan Bersenjata Meningkat di Amerika Serikat. Presiden Biden Upayakan Strategi Khusus

"Jadi sangat dianjurkan perempuan sudah haid memiliki catatan, kalau ada perubahan dalam pola haidnya, dia bisa ke dokter atau tenaga kesehatan untuk diperiksa apakah pendarahan yang disebabkan hal lain," tutur Bambang, dikutip WNC melalui Antara.

Kendati demikian, gejala kanker serviks bukan hanya disebabkan pendarahan saja. Namun adanya cairan di vagina, yakni keputihan banyak.

Keputihan, berwarna kemerahan karena bercampur darah dan barbau tidak sedap itu juga perlu diperhatikan.

Selain keputihan, gejala kanker yang sudah menyebar juga akan mendatangkan keluhan nyeri panggul, pinggang, tungkai atas dan tulang.

Jika kanker sudah berat dan menyebar ke paru-paru, maka akan menimbulkan sesak nafas.

Data memperlihatkan, sekitar 500 juta atau 0,5 persen perempuan di dunia terkena kanker serviks, dengan sebanyak 55-60 persen pasien berakhir dengan meninggal. Kasus terbanyak yakni 80 persen terjadi di negara berkembang seperti Indonesia.

Baca Juga: Sensasi Nasi Tutug Oncom Khas Tasikmalaya, Menu Harian Masyarakat Bawah yang Naik Kelas

Data Kementerian Kesehatan per 31 Januari 2019 memperlihatkan, kasus kanker serviks mencapai 23,4 persen per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 persen per 100.000 orang.

Bambang mengatakan, data selama 10 tahun juga menunjukkan, perempuan terkena kanker berusia muda berkisar 40-45 tahun dengan stadium II-III (65 persen).

"Bisa dibayangkan usia 40-45 tahun masih cukup muda, usia masih produktif sehingga tentu bisa menimbulkan masalah pada stabilitas dalam keluarga," kata Bambang. ***

 

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah