WNC- SURAKARTA - Tim Farmasi Universitas Muhammdiyah Surakarta (UMS), meraih medali perak mewakili Indonesia dalam kompetisi World Young Inventors Exhibition (WYIE) yang diselenggarakan Malaysia Invention and Design Society (MINDS).
Tim yang beranggotakan Rosa Sayentina amin, Muhammad Labib dan Nuri Utami, dengan dosen pembimbing Arifah Sri Wahyuni ini, bersaing ketat dalam kompetisi ITEX 2022 yang diikuti 120 dari 16 negara itu.
Selain Indonesia, diantara negara para peserta tersebut ada Arab Saudi, Malaysia, dan Korea Selatan. Seluruh tim peserta berkompetisi secara hybrid dengan teknis pelaksanaan presentasi oral yang dinilai oleh juri dari berbagai negara.
Baca Juga: 1 Jemaah Haji Indonesia dari Kloter JKG1 Wafat Setiba di Madinah, Data Dirilis Setelah COD Keluar
Dalam rilisnya, Arifah selaku dosen pembimbing menyampaikan, pelaksanaan kompetiai berlangsung pada tanggal 25-26 Mei 2022 bertempat di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia.
"Dukungan penuh dari pihak universitas, fakultas dan kerja keras bersama serta ijin Allah SWT, Tim Farmasi UMS berhasil menyabet medali perak dalam kompetisi ini," kata Arifah, Minggu 5 Juni 2022.
Persiapan dalam ajang WYIE 2022 ini, menurutnya, dimulai dari perumusan ide inovasi, penelitian dan pengelolaan data hasil penelitian dengan tetap berkonsultasi serta berdiskusi dengan dosen pembimbing.
"Sistem presentasi menjadi penilaian akhir juri, persiapan khusus ditempuh guna memberikan performa terbaik," terangnya.
Selain itu, materi yang disampaikan harus secara singkat, dan dapat memberikan gambaran terkait inovasi yang diusung. Dalam hal ini persiapan mental juga menjadi faktor penting karena juri dan peserta berasal dari berbagai negara.
"Tim farmasi UMS memperkenalkan inovasi sediaan untuk penderita obesitas, dengan basis bahan alami Indonesia dalam formulasi gummy dengan metode Simplex Lattice Design (SLD)," bebernya.
Baca Juga: Sinopsis Film The Commuter Bioskop Trans TV, Mantan Polisi Terjebak Kasus Pembunuhan Dalam Kereta
Dari penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan daun jati belanda (Guazuma ulmifolia) guna menurunkan kadar VLDL, daun senna (Cassia angustifolia) untuk memperbaiki kesehatan pencernaan dan ekstrak jeruk nipis untuk meningkatkan cita rasa sediaan.
Formulasi sedian dilakukan dengan optimasi lima formula berdasarkan variasi xanthan gum yang kemudian dicampur semua bahan yang dibentuk menjadi gummy jelly.
Parameter produk yang diamati adalah uji organoleptik, sifat fisik dan sifat kimia (kadar air, kadar abu, pH, vitamin C, kadar gula reduksi dan kadar asam total), dilanjutkan dengan menganalisis data untuk menentukan formula terbaik menggunakan design expert.
Baca Juga: Curi Motor dan Ponsel Buat Modal Ojol, Pemuda asal Pacitan Diringkus Polres Sukohajo
"Latar belakang inovasi ini dibuat karena penderta obesitas diseluruh dunia mencapai lebih dari 650 juta jiwa," ujarnya.
Pengaruh era modern berdampak pada peningkatan jumlah restoran cepat saji, menunjukkan bahwa banyak konsumen makanan berlemak yang mengarah pada obesitas.
Aneka obat pelangsing dari bahan sintetis yang sudah banyak beredar di pasaran. Namun, penggunaan obat pelangsing bahan sintetis dapat menimbulkan efek samping yang serius bagi tubuh.
"Hal inilah yang menjadi alasan mengapa inovasi ini diusung. Harapannya inovasi ini dapat bermanfaat untuk masyarakat luas, serta memacu mahasiswa UMS lainnya untuk senantiasa mengembangkan diri dikancah Internasional," pungkasnya.***