Network
WNC, Boyolali - Dr Nanik Sutarni SH MH akhirnya dilantik sebagai rektor Universitas Boyolali pada Jumat (11/2/2022).
Sebelum dilantik sebagai rektor definitif UBY, Nanik Sutarni adalah pejabat sementara rektor.
Dia menggantikan pejabat lama Dr HM Irnawan Darori, yang purna tugas 11 Desember 2021.
Penunjukan mantan Dekan Fakultas Hukum sebagai rektor itu dinilai sudah tepat karena sesuai dengan statuta universitas.
Selain bergelar doktor, Nanik adalah dosen senior di Universitas Boyolali (UBY).
Baca Juga: Labuan Bajo Ditetapkan sebagai Tuan Rumah Hari Air Internasional 2022
"Saya berterima kasih pada semua pihak, kepada yayasan, dan civitas akademika yang telah mempercayai saya untuk memimpin Universitas Boyolali," kata Dr Nanik Sutarni usai pelantikan dirinya.
Untuk program kerja ke depan, Nanik akan memprioritaskan pada tata kelola universitas dan peningkatan sumber daya manusia.
Selain itu, pihaknya akan membuka jaringan seluas-luasnya dengan pihak luar.
"Dengan begitu diharapkan, Universitas Boyolali makin maju, unggul dan kompetitif," tandas Nanik Sutarni.
UBY sendiri diharapkan bisa menjadi barometer pendidikan di Boyolali serta mampu mensejahterakan masyarakat di kota susu.
Hal itu disampaikan Bupati Boyolali Said Hidayat saat memberi sambutan dalam acara pelantikan tersebut.
"Kalau mau menjadi barometer pendidikan dan mensejahterakan masyarakat, Universitas Boyolali harus maju," kata bupati.
"Kalau mau maju, Universitas Boyolali harus berani METAL. Artinya harus melangkah bersama, menata bersama, penuh totalitas. Ini bukan politik,” lanjutnya.
Baca Juga: Setahun Vakum, Marion Jola Rilis 'Overthinking' yang Diciptakannya Sendiri
Sementara Ketua Korpri setempat Mashuri menjelaskan, kalau mau melangkah bersama dan menata bersama maka semua civitas akademika Universitas Boyolali harus satu persepsi satu visi, termasuk dengan yayasan.
Semua harus kompak, satu komando. "Ora bakal iso maju nak sing siji ngetan sing siji ngulon," kata Sekda Kabupaten Boyolali itu.
Sekda berpesan, Universitas Boyolali jangan berkutat pada diri sendiri. Kalau mau maju, UBY juga harus membuka pintu dengan pihak luar.
"Jalin komunikasi dan sinergi dengan para stake holder. Baik itu Pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lainnya," kata Mashuri.***
