Hal ini karena di ajang Grand Slam kali ini tidak ada lagi bintang-bintang yang membuat ajang itu menjadi bergengsi, setelah mundurnya Roger Federer dan Dominic Thiem.
Tidak adanya Djokovic juga akan semakin membuka lebar peluang bagi Rafael Nadal untuk menyalip Djokovic dalam perolehan gelar Grand Slam.
Baca Juga: Heboh Fenomena NFT. Kemendagri Ingatkan Bahaya Jual Foto Selfie dengan KTP-el
Saat ini Nadal juga telah mengoleksi 20 gelar Grand Slam, sama seperti Djokovic maupun Federer.
Jika Nadal dapat mengatasi kemungkinan melawan unggulan ketiga Alexander Zverev pada perempat final, unggulan tertinggi yang bisa ditemui Nadal di semifinal adalah peringkat ketujuh Matteo Berrettini dari Italia.
Nadal perlu bekerja keras untuk itu. Sebab, banyak generasi baru yang cemerlang yang telah membuat petenis Spanyol itu turun peringkat dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Gara-gara Omicron, Lalu Zohri dan kawan-kawan Batal Tampil di Kazakhstan
Unggulan kedua Daniil Medvedev bisa menjadi penghalang besar bagi harapan Nadal untuk mencuri gelar dalam perburuan rekor gelar Grand Slam.
Medvedev dikalahkan oleh Djokovic di final tahun lalu tapi petenis Rusia itu membalikkan keadaan atas petenis Serbia itu di US Open, untuk memenangi gelar major pertamanya.
Dia bisa menjadi petenis pertama di luar "The Big Three" Djokovic, Nadal dan Federer, yang memenangi kejuaraan Grand Slam berturut-turut sejak Andre Agassi pada 1999-2000.