Sedikitnya 2.417,2Hektar Lahan Rusak Akibat Bencana Erupsi Gunung Semeru, Data Korban Meninggal 45 Orang

- 11 Desember 2021, 06:52 WIB
Foto aliran lahar puncak Gunung Semeru dilihat melalui citra satelit USGS (United States Geological Survey)./www.brin.go.id/
Foto aliran lahar puncak Gunung Semeru dilihat melalui citra satelit USGS (United States Geological Survey)./www.brin.go.id/ /BRIN

WNC -JAKARTA – Sedikitnya 2.417,2 hektare lahan rusak akibat bencana Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilihat melalui citra satelit USGS (United States Geological Survey).

Plt. Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rokhis Khomarudin melaporkan, citra satelit merekam bukaan baru aliran lava dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang yang tercatat sepanjang 710 meter dengan lebar 110 meter.

"Terjadi perubahan di puncak Gunung Semeru, new lava flow atau aliran lava baru," ujar Rokhis dalam konferensi pers daring dari Jakarta, Jumat, 10 Desember 2021.

Rincian kerusakan lahan meliputi hutan 909,8 hektare, lahan terbuka 764,5 hektare, hutan sekunder 243,1 hektare, lahan pertanian 161,5 hektare, ladang/tegalan 161,2 hektare, perkebunan 77,9 hektare, pemukiman 67,8 hektare, semak/belukar 20,9 hektare, dan tubuh air 10,4 hektare.

Baca Juga: Korban Jiwa Terus Bertambah, 43 Orang Dilaporkan Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru, 12 Masih Hilang

Rokhis memaparkann, dari data sejumlah citra satelit sebagai pembanding situasi sekarang, Rokhis menyebut daerah terdampak awan panas dan guguran Semeru tampak sangat jelas. Setidaknya 43 bangunan terkena dampak langsung awan panas dan guguran Gunung Semeru,

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau, dengan perubahan morfologi kawah Gunung Semeru, masyarakat sekitar diminta lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi adanya potensi dampak bencana susulan.

Imbauan juga berlaku bagi seluruh tim lapangan yang melakukan proses pencarian, evakuasi, pembersihan dan kegiatan lain dalam upaya tanggap darurat agar selalu waspada dan terus memantau informasi dari pos pengamatan Gunung Semeru atau Badan Geologi.

Baca Juga: Pamit Kerja Kuli Muat Pasir demi Menanak Nasi, Ali Belum Kembali Sejak Erupsi Gunung Semeru hingga Kini

Halaman:

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: ANTARA BRIN


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x