Bak Kota Mati, Rumah Tertutup Abu Material, Diduga Masih ada Warga Tertimbun Dampak Erupsi Gunung Semeru

- 7 Desember 2021, 10:30 WIB
Dusun Corah Koboan seperti kota mati, rumah warga, halaman, ladang, dan persawahan tertutup abu material erupsi Gunung Semeru. Tidak ada aktivitas warga, sementara diduga masih ada warga tertimbun material abu.
Dusun Corah Koboan seperti kota mati, rumah warga, halaman, ladang, dan persawahan tertutup abu material erupsi Gunung Semeru. Tidak ada aktivitas warga, sementara diduga masih ada warga tertimbun material abu. /Antara / Antaranews.com/


WNC - LUMAJANG - Suara ramai riuh warga desa sedang bercengkerama seakan sirna ditelan bumi. Dusun Curah Koboan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur bak kota mati, sunyi sepi seperti tidak ada kehidupan.

Dusun Corah Koboan, terlihat sepi tidak ada aktivitas warga, bahkan mayoritas rumah rusak terdampak erupsi Gunung Semeru.

Pantauan Antara di lokasi, Senin, 6 Desember hanya terlihat beberapa ternak kambing, dan relawan menyisir mengevakuasi korban terdampak erupsi Gunung Semeru.

Di lokasi tersebut, diduga masih terdapat beberapa warga tertimbun abu vulkanik. Selain itu, petugas mendapat laporan warga penduduk belum diketahui keberadaannya.

Baca Juga: Terdakwa Rampok Uang Rakyat Rp11,5 Milliar Dituntut 12 Tahun Penjara, Eks Penyidik KPK Terbukti Terima Suap

Dusun Curah Koboan, merupakan lokasi terparah terdampak peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru berupa semburan awan panas guguran.

Meningkatnya aktivitas Gunung Semeru, pada Sabtu 4 Desember, banyak warga terjebak ditambah hujan deras serta terputusnya akses jembatan Gladak Perak.

Di lokasi, terlihat rumah-rumah warga dipenuhi abu pada bagian atap, sementara jalan dan halaman rumah tertutup abu material bercampur lumpur.

“Dari laporan warga, masih ada penduduk hilang, makanya kami terus menyisir daerah ini. Untuk hewan-hewan ternak masih hidup, nanti dipindahkan ke tempat aman pemuda setempat,” kata salah seorang relawan MDMC Kabupaten Jember.

Halaman:

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah