Pengamat Militer Alman Helvas Ali : Pemilihan Kasad era Jokowi Lebih Sarat Kepentingan Politisnya

- 10 November 2021, 06:39 WIB
Foto Ilutrasi : Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman saat mengikuti kegiatan Laporan Korps Kenaikan Pangkat Pati TNI di Gedung Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, 23 Juni 2021. ( Instagram @dudung_abdurachman)
Foto Ilutrasi : Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman saat mengikuti kegiatan Laporan Korps Kenaikan Pangkat Pati TNI di Gedung Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, 23 Juni 2021. ( Instagram @dudung_abdurachman) /Instagram @dudung_abdurachman

Setidaknya ada 17 perwira tinggi TNI AD berpangkat letnan jenderal, sebanyak 16 di antaranya merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1986—1989 dan seorang perwira lulusan Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia (SEPA-PK TNI).

Pasal 14 UU TNI mengatur bahwa jabatan kepala staf TNI AD merupakan hak prerogatif Presiden dengan mempertimbangkan usulan dari Panglima TNI.

Dari belasan nama yang memenuhi syarat, sejumlah pengamat memprediksi dua sampai lima perwira tinggi TNI AD berpeluang kuat dipilih oleh Presiden menggantikan Andika Perkasa.

Direktur Eksekutif Institute For Security & Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi saat dihubungi di Jakarta, Selasa, memprediksi Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman dan Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Eko Margiyono punya peluang lebih kuat daripada nama lainnya.

Sementara itu, pengamat intelijen dan militer Susaningtyas N.H. Kertopati menilai peluang kuat itu kemungkinan dimiliki oleh Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Herindra, Wakasad Letjen TNI Bakti Agus Fadjari, Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Kepala BAIS TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, dan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman. (ewa/***)

Halaman:

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah