Kapolri Buktikan Komitmen ‘Potong Tujuh Kepala’ Bawahannya di Beberapa Wilayah

- 2 November 2021, 09:52 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (Foto doc. ANTARA/HO-Divisi Humas Polri).
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (Foto doc. ANTARA/HO-Divisi Humas Polri). /Antara

 

WNC-JAKARTA – Komitmen “Potong Kepalanya Jika Tak Bisa Bersihkan Ekor” yang disampaikan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, beberapa waktu lalu, mulai dijalankan. Tiga hari usai menyampaikan kalimat penegasan tersebut, Kapolri mencopot tujuh pejabat kepolisian dari beberapa wilayah.

Pencopotan tujuh pejabat kepolisian ini tertuang dalam surat telegram nomor nomor ST/2279/X/KEP./2021 per tanggal 31 Oktober 2021, ditandatangani AS SDM Polri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.

Dilanssir WNC melalui Kantor Berita Antara, tujuh pejabat kepolisian yang mengalami evaluasi jabatan tersebut adalah Kombes Pol Franciscus X Tarigan, Dirpolairud Polda Sulbar, digeser ke Pamen Yanma Polri.

Baca Juga: Warning untuk Para Komandan Wilayah, Kapolri : Bila Tak Mampu Bersihkan Ekor, Saya Potong Kepalanya

AKBP Deni Kurniawan, Kapolres Labuhan Batu Polda Sumut ke Pamen Yanma Polri. Kemudian, AKBP Dedi Nur Andriansyah, Kapolres Pasaman Polda Sumbar ke Pamen Yanma Polri.

Keempat, AKBP Agus Sugiyarso, Kapolres Tebing Tinggi Polda Sumut ke Pamen Yanma Polri. Kelima, AKBP Jimmy Tana, Kapolres Nganjuk Polda Jatim ke Pamen Yanma Polri.

Lalu keenam, AKBP Saiful Anwar, Kapolres Nunukan Polda Kaltara ke Pamen Yanma Polri. Serta ketujuh, AKBP Irwan Sunuddin, Kapolres Luwu Utara Polda Sulsel ke Pamen Yanma Polri.

Baca Juga: Dipecat, Mantan Kapolsek Parimo Ajukan Banding dalam Sidang Kode Etik Polri

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebutkan, ini bentuk komitmen Kapolri melakukan pembenahan internal Polri agar semakin dicintai sesuai harapan masyarakat.

"Ya ini tentunya sebagaimana komitmen dan pernyataan Pak Kapolri, soal 'ikan busuk mulai dari kepala', kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga serta semangat dari konsep Presisi," kata Argo.

Menurut Argo, komitmen Kapolri tersebut demi Polri lebih baik lagi. Dengan keputusan tersebut, seluruh personel Polri harus memiliki jiwa kepemimpinan, mengayomi dan melayani masyarakat dan anggota dengan sangat baik serta menjadi prioritas.

Baca Juga: Kapolda Lampung Memecat Bripka Irfan Setiawan, Oknum Polisi ini Diduga Terlibat Perampas Mobil Mahasiswa

Argo berharap, komitmen Kapolri sekaligus bisa menjadi efek jera bagi siapapun personel Kepolisian yang melanggar aturan.

"Jadilah pemimpin teladan, bijaksana, memahami, mau mendengar, tidak mudah emosi, dan saling menghormati. Dengan begitu, Polri ke depannya akan semakin mendapatkan kepercayaan di masyarakat," ujar Argo.

Sebelumnya, pada acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri angkatan ke-66, Rabu (27/10), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyinggung soal kepemimpinan.

Baca Juga: Anggota DPR RI Berinisial MM Diduga Cabuli Anak, Bareskrim Melakukan Penyelidikan

Dalam arahanya, Sigit mengutip peribahasa, 'ikan busuk mulai dari kepala'. Atau dengan kata lain, segala permasalahan internal di kepolisian, dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.

"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga," kata Sigit.

Menurut Sigit, pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani. Karena pemimpin tidak mungkin diikuti kalau tidak memulai yang baik. Dalam kesempatan itu Kapolri juga menegaskan, jika ekornya tidak bisa dibersihkan, dia akan memotong kepalanyaa. (ewa/***)

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Humas Polri ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah