Network
WNC - YOKYAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kasus meninggalnya mahasiswa saat Pendidikan dan Latihan Dasar Resimen Mahasiswa (Diklatsar Menwa) seperti di Universitas Sebelas Maret (UNS) beberapa waktu lalu tidak terulang.
"Adik-adik menwa lain agar tidak terjadi peristiwa yang sama (seperti di Menwa UNS)," kata Tito Karnavian di Gedhong Pracimasana, Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Senin 01 Nobember 2021.
Pihaknya meminta kasus peristiwa kematian mahasiswa UNS saat mengikuti Diklatsar Menwa harus dilihat akar kasusnya, apakah disebabkan persoalan sistem atau kasuitis.
Apabila kasus tersebut bersifat kasuitis, tentunya hal ini menjadi peringatan bagi lembaga sama di kampus lain, agar peristiwa semacam ini tidak terulang lagi.
Baca Juga: Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga Dukung Mantan Komisaris Garuda Peter Gontha Lapor KPK
"Tapi kalau (tewasnya mahasiswa UNS dalam kegiatan Menwa) ini karena sistemnya, maka harus diperbaiki sistemnya," ujar Tito, dikutip WNC dari situs Antaranews.com.
Menurut Mantan Kapolri, keberaraan Menwa di kpus memiliki peran khusus dalam berbagai peran positif serta mendukung kegiatan sosial, sehingga perlu dipertimbangkan.
Baca Juga: Gajah Liar yang Tewaskan Warga Sudah Kembali Ke Hutan Way Kambas
"Misalnya, Menwa juga membantu di sejumlah aktivitas sosial. Hal-hal positif harus dipertimbangkan. Kalau ada masalah karena perkara sistematis dan masif, harus diperbaiki sistemnya. Panggil Menwa supaya memperbaiki sistemnya, supaya tidak terulang," katanya.
Sebelumnya marak pemberitaan meninggalnya masiswa UNS Surakarta Gilang Endi Saputra saat mengukuti Diklatsar Menwa digelar pada Minggu 24 Oktober 2021. Hal ini tentu memicu pro kontra masyarakat. Sehingga pihak Rektor UNS Surakarta lantas melakukan tindakan tegas dengan membekukan Ormawa Menwa. (Panca/***)
