Walikota Bogor Dua Periode Bima Arya ‘Ancang-ancang’ Naik Kelas di 2024, DKI Satu atau Jawa Barat ?

22 Februari 2022, 12:35 WIB
Walikota Bogor dua periode, Bima Arya Sugiarto, dalam acara ‘Klarifikasi’ daring bertajuk ‘Setelah Bogor Mau Kemana?’, yang digelar PRMN,Selasa, 15 Februari 2022. / Tangkap layar zoom/ /Wonogiri News Cafe

WNC – BOGOR –  Walikota Bogor dua periode, Bima Arya Sugiarto ‘ancang-ancang’ naik kelas di 2024 ke posisi Jabatan Gubernur.

Itu terungkap dalam acara ‘Klarifikasi’ bertajuk ‘Setelah Bogor, DKI atau Jabar ?’ yang disiarkan live melalui Kanal Yourube Pikiran Rakyar, Selasa, 22 Februari 2022.  

“ Pertanyaan yang makin kesini sering ditanyakan ke saya, tetapi tetap saja jawabannya harus mikir saya,” katanya saat moderator Masayu Putri mewakili 200-an media PRMN (Pikiran Rakyat Media Network) menanyakan soal itu kepadanya.

Menurut pria kelahiran 17 Desember 1972 tersebut, setelah Walikota dua periode kalau mengarah ke gubernur, itu berarti naik kelas.

Baca Juga: Bentuk Kerjasama dengan Pemkab Banyuwangi, PRMN dan Promedia akan Berikan Promosi Gratis Pelaku UMKM

Kata dia, kemungkinan itu bisa terjadi jika dia masih sehat, diberikan usia panjang, dan ditaqdirkan Allah terus berkhidmat memberikan sesuatu bagi Indonesia. Tapi, kalau pengin naik kelas, PR nya di Bogor harus dia selesaikan terlebih dulu.

“Kalau mau naik kelas, kemanapun itu mungkin gubernur atau yang lain, PR yang ada di Bogor harus saya tuntaskan. Sampai Tahun 2024 masih ada list PR yang belum selesai. Soal angkot, penataan pasar, stunting, solal tawuran masih jadi PR,” katanya.

Diapun tidak akan pusing untuk berstrategi bahkan kampanye jika masih punya PR yang belum terselesaikan. Ke Jakarta pun menurut Bima Arya, akan lebih pas kalau sudah memberesi semua PR nya sebagai walikota.

“Kalau PR selesai, naik kelasnyapun enak. Kemanapun kita melangkah pijakan kita akan kuat. Tapi kalau PRnya belum beres kitapun susah didorong dorong untuk naik kelas,” tuturnya.

Baca Juga: Terkait Deklarasi Capres 2024, Anies Baswedan : Kalau Belum Waktunya Sholat, Jangan Bunyikan Suara Adzan

Menjawab kemana naik kelasnya, Bima Arya mengaku siap kemana saja. Dengan bekal dua periode di Kota bogor, dia meyakini akan bisa dijadikan pijakan menata tanggung jawab yang lebih besar lagi.

Itupun akan disesuaikan dengan skenario partainya, jika masih dipercaya atau ditugaskan dari partai.

“Kalau partai menugaskan saya ke salah satu titik, atau dipersiapkan untuk posisi-posisi yang lain, sebaiagai kader Insya allah saya akan siap,” katanya.

Ditanya moderator lebih condong ke DKI atau Jabar satu, Bima Arya menjawab dengan pertimbangan history, asal usul dan secara geografis, dia berat meninggalkan Jawa Barat.

“Status saya kan orang sunda, ya . . . Jawa Barat adalah tujuan yang sangat memungkinkan untuk ‘Orang Sunda’ seperti saya dan ini banyak yang dukung,” ujar pria lulusan Universitas Parahyangan dan pernah melanjutkan studi di Monash University dan Australian National University tersebut.

Baca Juga: Barisan Ganjar Terdepan Deklarasikan Dukungan Gubernur Jawa Tengah Maju di Pilpres 2024

Tetakapi kalau soal kedekatan dengan Bogor, dia mengaku setiap satu minggu beberapa kali mondar-mandir Bogor-Jakarta. Selain itu dengan banyaknya karakter yang ada di Bogor dan sekitarnya, Jakarta juga memungkinkan.

“Jadi bagi saya, dua-duanya menarik dan sama-sama menantang, tinggal salah satu faktor yang kita jadikan catatan, yaitu peta politiknya bagaimana, politisi kan harus begitu,” tegasnya.

Artinya, politisi Partai Amanat Nasional itu, akan melihat perkembangan politik terlebh dahulu, siapa yang akan maju di kedua wilayah dimaksud.

“Secara politis, tentunya kita harus melihat juga, mas Anis masih akan maju gak, kang Emil (Ridwan Kamil) masih maju gak, siapa berpasangan dengan siapa. Gak bisa kita awal-awal saya menentukan mau ke sana. Bagi politisi itu kan harus kita hitung juga,” kata Bima.

Baca Juga: Sandiaga Uno Berpotensi Menjadi Capres Alternatif pada Pilpres 2024

Diakui, sejauh ini sudah banyak petinggi parta yang mendorong dan siap mendukungnya untuk naik kelas tersebut. Tetapi masih bersifat informal (belum resmi), karena resminya nanti di 2024 pertengahan.

Pertanyaan terakhir moderator terkait panggilan hatinya sebagai ‘Warga Jawa Barat’ untuk mengembangkan wilayah tersebut, Bima Arya menjawab bahwa Jawa Barat memiliki alam yang dahsyat.

Tinggal bagaimana mengelola kekuatan alam dimaksud, termasuk membangun SDM dan budaya masarakatnya.

“Jawa Barat itu alamnya dahsyat. Tuhan menciptakan alam Parahyangan ketika sedang tersenyum. Jadi indah sekali dimana mana, dari Pangandaran, Priangan, Pelabuhan Ratu, itu penuh dengan titik titik yang luar biasa.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Syok, Ada Conten Creator Pendapatannya Mencapai 160 Juta Rupiah Sebulan

Menurut dia, kalaupun Jawa Barat tidak menyasar turis manca negara, market (wisatawan) di sekitar Jabar yang jumlahnya puluhan juta, sudah cukup membuat maju.

“Tinggal infrastrukturnya dilengkapi biar aksesnya gampang, tidak macet. Kemudian kulturnya kita siapkan, sehingga semuanya siap menyambut wisatawan. Jadi menurut saya, kekuatan terbesar jawa barat adalah alamnya, manusianya dan kulturnya,” demikian Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Wonogiri News Cafe

Tags

Terkini

Terpopuler