Budi, selaku Koordinator PGAT Caturtunggal wilayah Papringan menambahkan, tradisi Syawalan dimaksudkan untuk mempererat tali silaturuahmi antar warga.
“Kegiatan ini juga menjadi tonggak untuk menyerukan kepada masyarakat Jogja bahwa wilayah Caturtunggal bukan tempat untuk meyalurkan aspirasi melalui demonstrasi,” kata Budi.
Kata dia, Imej yang terlanjur terbentuk di masyarakat bahwa pertigaan Gejayan adalah berunjuk rasa harus dihapuskan.
"Sebab, demo yang dibanjiri ribuan massa seperti Gejayan Memanggil maupun aksi-aksi lainnya sangat merugikan kami warga asli Caturtunggal dan para pelaku usaha di sektor ekonomi," ujarnya.***