Masjid Mejasem di Kabupaten Klaten, Bangunan Aesthetic jadi Saksi Penyebaran Agama Islam

- 8 April 2022, 14:31 WIB
Masjid Mejasem berada di pusat Kota Klaten ini memiliki seharah penyebaran agama Islam
Masjid Mejasem berada di pusat Kota Klaten ini memiliki seharah penyebaran agama Islam /Foto: Jatengprov.go.id/

Dalam bahasa Jawa, prasasti tersebut menyebut Masjid Al-Makmur (Majasem) Masjid Perdikan Yasanipun Sampeyan Dalem ingkang Sinoehoen Kangjeng Soesoehoenan Pakoe Boewono Ing Karaton Surakarta th. 1780 M, Katetepaken tgl 2 Mei 2003.

Persis di samping pintu utama masjid, ada sebuah prasasti bertuliskan Masjid Baitul Makmur 1385 M Majasem tanggal 6 Januari 2001.

Baca Juga: Asyik Bermain Air di Curug Duwur Purbalingga, Mahasiswa Unsoed asal Bogor Ditemukan Tenggelam

Sugimin menyebut sudah berusaha mencari bukti hingga ke Kraton Surakarta. Namun, bukti tertulis penanggalan telah musnah saat Perpustakaan Kraton Radya Pustaka terbakar.

“Setelahnya, ada sosok Pangeran Ngurawan dari Kartasura sebelum kraton pindah ke Surakarta yang diberikan hak perdikan (tanah bebas pajak) di sini. Kemudian membangun Langgar Kalimosada jadi Masjid Majasem. Kenapa disebut Majasem, karena dulu di sini dulu banyak tumbuh pohon Maja dan pohon Asem,” ujarnya.

Bangunan asli masjid hanya berukuran 10×10 meter persegi. Di dalamnya terdapat 16 tiang penyangga dari kayu, dengan umpak (pondasi) batu.

Setelah zaman berkembang, dibangunlah bangunan tambahan berupa serambi dan pawestren (tempat ibadah khusus putri).

Baca Juga: Presiden Asosiasi Sepaktakraw Singapura Dipecat dari Jabatan Wakil Presiden di ASTAF

Sementara, di bagian barat masjid terdapat sebuah kompleks pemakaman kuno. Makam terdiri dari puluhan nisan itu, dipercaya sebagai tempat peristirahatan Pangeran Ngurawan dan keluarganya.

Masjid dan kompleks Makam Majasem telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Halaman:

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah