Paguyuban Gejayan Ayem Tentrem Gelar Syawalan Tolak Kegiatan Unjuk Rasa ‘Gejayan Memanggil’  

26 Mei 2022, 16:25 WIB
PGAT Caturtunggal menggelar Syawalan peringatan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah /PGAT Catur Tunggal DIY

 

WNC - YOGYAKARTA – Kelompok masyarakat Paguyuban Gejayan Ayem Tentrem (PGAT) Caturtunggal menolak berbagai kegiatan unjuk rasa seperti ‘Gejayan Memanggil’.

Itu diungkapkan Iwan, Koordinator PGAT Caturtunggal Gejayan, saat menggelar kegiatan Syawalan atau Halal Bi Halal untuk melengkapi peringatan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, Kamis 26 Mei 2022.

Tradisi Syawalan merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan PGAT Caturtunggal di Wilayah Kampung Gejayan, Kelurahan Caturtunggal, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurut Iwan, kegiatan tersebut menjadi momentum PGAT untuk menyampaikan komitmen warga  menjaga wilayah Gejayan bersih dari segala kegiatan unjuk rasa maupun demonstrasi seperti Gejayan Memanggil.

Baca Juga: Delapan Pelajar Salah Satu Masih SD Ditangkap Polisi, Diduga hendak Tawuran     

Iwan menuturkan, selain menjaga kamtibmas, PGAT Caturtunggal bersama warga menolak segala bentuk aksi unjuk rasa di Gejayan demi menjaga kenyamanan.

Penolakan dimaksudkan agar aktivitas perekonomian di wilayah Kalurahan Caturtunggal dan sekitarnya bisa tetap berjalan.

"Mengingat banyak sekali pelaku usaha di wilayah kami," ungkapnya melaui pers rilis yang dikirim ke redaksi WNC, Kamis.

Budi, selaku Koordinator PGAT Caturtunggal wilayah Papringan menambahkan, tradisi Syawalan dimaksudkan untuk mempererat tali silaturuahmi antar warga.

Baca Juga: Horoskop CANCER Minggu ini; Bertengkar dengan Teman Memperebutkan Cinta Seseorang itu Tindakan tidak Dewasa.

“Kegiatan ini juga menjadi tonggak untuk menyerukan kepada masyarakat Jogja bahwa wilayah Caturtunggal bukan tempat untuk meyalurkan aspirasi melalui demonstrasi,” kata Budi.

Kata dia, Imej yang terlanjur terbentuk di masyarakat bahwa pertigaan Gejayan adalah berunjuk rasa harus dihapuskan.

"Sebab, demo yang dibanjiri ribuan massa seperti Gejayan Memanggil maupun aksi-aksi lainnya sangat merugikan kami warga asli Caturtunggal dan para pelaku usaha di sektor ekonomi," ujarnya.***

Editor: Dwi Soewanto

Tags

Terkini

Terpopuler