Tiga Ton Ikan Larangan Lubuk Landur Mati, Bupati Minta Daya Tarik Wisatawan di Pasaman Barat itu Dipindahkan

2 Maret 2022, 11:12 WIB
Warga mengubur ikan Larangan Lubuk Landur yang mati karena lumpur. /Foto : Antara Foto/Muhammad Arif Pribadi/


WNC - PASAMAN BARAT - Sebanyak 3 ton ikan jenis garing mati mendadak, diduga akibat sedimentasi lumpur yang mengaliri sungai sejak Senin, 28 Februari 2022.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat Zulfi Agus di Simpang Empat, membenarkan terkait kematian ikan larangan di Sungai Batang Lubuk Landur.

"Data sementara ada sekitar tiga ton ikan jenis garing mati karena banyaknya lumpur bekas longsoran di hulu sungai," katanya.

Banyaknya lumpur di Sungai Batang membuat insang ikan terganggu, lumpur tersebut disebabkan bekas longsoran.

Baca Juga: Seorang Ayah di Depok Tega Perkosa Anak Kandung yang Masih Berusia 11 Tahun dengan Ancaman Senjata Tajam

"Ikan yang mati langsung dikuburkan sedangkan ikan yang masih hidup dipindahkan ke tempat yang aman," katanya, dikutip WNC melalui Antara.

Sementara ikan-ikan yang masih hidup dipindahkan ke anak sungai, dekat Surau Lubuk Landur.

"Tim kita telah turun mengukur kualitas air untuk penampungan ikan yang masih hidup dan kualitas airnya cukup bagus," ucapnya.

Kondisi air Sungai Batang Lubuk Landur memiliki kualitar masih normal, namun keruh akibat lumpur.

Baca Juga: Pabrik Pembuatan Gazebo di Megamendung Bogor Ludes Terbakar. Api Diduga Berasal dari Korsleting Listrik

"Kita berharap ikan yang masih ada di sungai bisa bertahan," tuturnya.

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi juga telah datang ke lokasi melihat ikan yang mati dan memberikan arahan agar ikan masih hidup diselamatkan.

Saat ini, ikan larangan Lubuk Landur menjadi salah satu daya tarik wisata religi Buya Surau Lubuk Landur yang ramai dikunjungi masyarakat. ***

 

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler