Unjuk Rasa Sopir Truk Tolak Vaksin, Walikota Umumkan Kondisi Darurat di Ottawa

- 7 Februari 2022, 18:41 WIB
Seorang sopir truk melambaikan bendera Kanada di tengah deretan truk yang berjajar di tepi jalan
Seorang sopir truk melambaikan bendera Kanada di tengah deretan truk yang berjajar di tepi jalan /Lin Wei/Xinhua

WNC - Kondisi darurat diumumkan Wali Kota Ottawa, Jim Watson pada Minggu 6 Februari 2022.

Ini menyusul aksi unjuk rasa selama sembilan hari, yang telah mengganggu pusat ibu kota Kanada itu.

Kondisi akibat demonstrasi dipandang bahaya dan menjadi ancaman serius terhadap keselamatan dan keamanan warga.

Baca Juga: Positif Covid-19, Presiden Honduras Xiomara Castro Jalani Isolasi

Karena itu diperlukan dukungan dari berbagai tingkatan pemerintahan dan yurisdiksi lainnya untuk mengatasi hal ini.

Peter Sloly, Kepala Dinas Kepolisian Ottawa, dalam sebuah pertemuan khusus dewan kepolisian pada Sabtu (5/2) menyatakan bahwa pihaknya mengaku kewalahan menghadapi situasi yang ada.

Dikatakan bahwa pasukannya tidak "memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani situasi ini secara memadai dan efektif. Sekaligus menyediakan layanan kepolisian yang memadai dan efektif di kota ini pada saat bersamaan."

Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Membuang Sampah Plastik ke Saluran Air Adalah Tindakan Kriminal

Watson menuturkan bahwa ribuan pengunjuk rasa "mulai memerintah" dan membuat situasi "tidak terkendali".

Dengan barisan truk, mereka memblokir jalan-jalan permukiman dan terus membunyikan klakson hingga malam hari.

"Jumlah mereka jauh lebih banyak dibandingkan petugas polisi yang kita miliki dan saya telah mengindikasikan kepada kepala polisi bahwa kita harus jauh lebih cekatan dan proaktif ketika menangani aktivitas-aktivitas semacam ini," kata wali kota kepada salah satu stasiun radio di Ottawa.

Baca Juga: Status Perkara Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Segera Ditingkatkan

Pada Sabtu, sekitar 5.000 orang dan 1.000 traktor-trailer serta kendaraan pribadi memadati pusat kota Ottawa untuk bergabung dalam aksi unjuk rasa pekan kedua.

Demonstrasi ini awalnya ditujukan untuk menentang persyaratan vaksin yang dikeluarkan pemerintah Kanada bagi pengemudi truk, yang melintasi perbatasan Kanada-Amerika Serikat.

Dalam sepekan terakhir, aksi unjuk rasa telah berubah menjadi pendudukan, dan akhir pekan ini, Sloly menggambarkannya sebagai "pengepungan".

Sementara seorang anggota dewan kota menyebutnya tindakan "terorisme," menyusul sejumlah laporan pengunjuk rasa yang terlibat dalam serangan dan aksi vandalisme.

Baca Juga: Nasi Balap Puyung khas Lombok, Sensasi Pedas Gurih Dijamin Nikin Nampol

Polisi telah melakukan beberapa penangkapan dan mengeluarkan lebih dari 450 surat tilang. Namun, warga Ottawa menyerukan tindakan yang lebih tegas dan meminta Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk bertindak.

Sejauh ini, satu permintaan utama yang dia tolak adalah seruan mengerahkan Angkatan Bersenjata Kanada untuk membubarkan kerumunan dan kendaraan mereka.***

Editor: Klasik Herlambang

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah