Di Tengah Gelombang Omicron, Inggris Hentikan Kebijakan Prokes dan Umumkan Covid-19 Bukan Pandemi Lagi

- 20 Januari 2022, 19:30 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melihat botol vaksin saat mengunjungi pusat vaksinasi Stow Health di Westminster, London, Inggris, Desember 2021.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melihat botol vaksin saat mengunjungi pusat vaksinasi Stow Health di Westminster, London, Inggris, Desember 2021. /Jeremy Selwyn/(ANTARA/Pool via Reuters)

WNC - LONDON — Perdana Menteri Boris Johnson, pada Rabu, 19 Januari 2022, mengumumkan akan mencabut semua pembatasan virus corona yang tersisa di Inggris.

Kebijakan berani yang diambil di tengah gelombang Omicron itu dilakukan untuk menepis tuduhan bahwa ia berbohong tentang pesta-pesta di Downing Street selama pembatasan kegiatan masyarakat (penguncian).

Dilansir WNC dari situs New York Times (nytimes), Pengumuman Johnson disampaikan di House of Commons pada hari Rabu 19 Januari 2022, di depan sidang Parlemen yang belangsung panas.

Bukan hanya untuk mengubah topik pembicaraan, tetapi juga memenangkan parlemen Konservatif yang hampir 100 di antaranya memberontak melawannya ketika ia menyampaikan bulan lalu.

Baca Juga: Miris! Ternyata 171 Wilayah di Tanah Air Belum Memiliki Puskesmas

Tetapi ketika perdana menteri menghadapi tuntutan mengundurkan diri, dan setelah berita bahwa seorang legislator Konservatif telah membelot ke oposisi Partai Buruh, pengumuman itu tidak banyak membantu menghilangkan kehebohan partai-partai.

Dalam melonggarkan pembatasan Covid seminggu sebelum dijadwalkan berakhir, Johnson mengatakan bahwa dia mencoba untuk memulihkan "kebebasan kuno" Inggris, sebuah referensi pada tradisi kebebasan individu yang mengakar di negara itu.

Menurut dia, semua tindakan Covid untuk memerangi varian Omicron seperti wajib  masker di transportasi umum dan di toko-toko, panduan untuk bekerja dari rumah dan sertifikat vaksin – akan berakhir 27 Januari 2022 mulai pukul 00: 01.

Baca Juga: Dapat Sanksi dari Partai, Arteria Dahlan Akhirnya Minta Maaf kepada Masyarakat Sunda

Halaman:

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Nytimes


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah