WNC - LONDON — Perdana Menteri Boris Johnson, pada Rabu, 19 Januari 2022, mengumumkan akan mencabut semua pembatasan virus corona yang tersisa di Inggris.
Kebijakan berani yang diambil di tengah gelombang Omicron itu dilakukan untuk menepis tuduhan bahwa ia berbohong tentang pesta-pesta di Downing Street selama pembatasan kegiatan masyarakat (penguncian).
Dilansir WNC dari situs New York Times (nytimes), Pengumuman Johnson disampaikan di House of Commons pada hari Rabu 19 Januari 2022, di depan sidang Parlemen yang belangsung panas.
Bukan hanya untuk mengubah topik pembicaraan, tetapi juga memenangkan parlemen Konservatif yang hampir 100 di antaranya memberontak melawannya ketika ia menyampaikan bulan lalu.
Baca Juga: Miris! Ternyata 171 Wilayah di Tanah Air Belum Memiliki Puskesmas
Tetapi ketika perdana menteri menghadapi tuntutan mengundurkan diri, dan setelah berita bahwa seorang legislator Konservatif telah membelot ke oposisi Partai Buruh, pengumuman itu tidak banyak membantu menghilangkan kehebohan partai-partai.
Dalam melonggarkan pembatasan Covid seminggu sebelum dijadwalkan berakhir, Johnson mengatakan bahwa dia mencoba untuk memulihkan "kebebasan kuno" Inggris, sebuah referensi pada tradisi kebebasan individu yang mengakar di negara itu.
Menurut dia, semua tindakan Covid untuk memerangi varian Omicron seperti wajib masker di transportasi umum dan di toko-toko, panduan untuk bekerja dari rumah dan sertifikat vaksin – akan berakhir 27 Januari 2022 mulai pukul 00: 01.
Baca Juga: Dapat Sanksi dari Partai, Arteria Dahlan Akhirnya Minta Maaf kepada Masyarakat Sunda