Gelombang Omicron, Australia Alami Hari Paling Mematikan dengan Catatan Rekor Kasus COVID-19

- 18 Januari 2022, 22:25 WIB
Arsip - Petugas kepolisian NSW berbicara kepada pengemudi yang menyeberang dari Negara Bagian Victoria ke New South Wales (NSW) di pos pemeriksaan perbatasan, di Albury, New South Wales, Australia, Rabu (8/7/2020).
Arsip - Petugas kepolisian NSW berbicara kepada pengemudi yang menyeberang dari Negara Bagian Victoria ke New South Wales (NSW) di pos pemeriksaan perbatasan, di Albury, New South Wales, Australia, Rabu (8/7/2020). / ANTARA /AAP Image/Lukas Coch via REUTERS/AWW/djo.

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan kalangan muda usia yang belum divaksinasi menyumbang "sejumlah besar" kasus rawat inap di negara itu.

Meskipun negara-negara bagian menghindari lockdown dan terus membuka sektor bisnis, indeks kepercayaan konsumen Australia terpukul, menurut survei ANZ.

Wabah Omicron mendorong orang untuk melakukan penguncian sendiri dan menahan pengeluaran.

 Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Dasar Laut, Pengiriman Bantuan ke Tonga Terkendala Kondisi Lokasi Rusak Akibat Tsunami

Omicron juga telah menekan tingkat elektabilitas Perdana Menteri Scott Morrison, menurut jajak pendapat pada Selasa, dan menempatkan tokoh oposisi dari partai Buruh di posisi teratas beberapa bulan sebelum pemilihan federal.

Lebih dari 67.000 kasus baru dilaporkan di New South Wales, Victoria, Queensland dan Tasmania, turun dari rekor nasional 150.000 pada Kamis lalu. Negara-negara bagian lain belum menyerahkan data.

Selama pandemi, Australia telah melaporkan 2.757 kematian dan sekitar 1,6 juta kasus infeksi, 1,3 juta di antaranya tercatat dalam dua pekan lalu.***

Halaman:

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

x