WNC – JAKARTA – Tidak ada satupun orang yang mengharapkan bencana. Berbagai bencana kadang terjadi tiba-tiba.
Seperti halnya erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu.
Korban bencana yang perlu mendapatkan banyak perhatian yaitu anak-anak.
Mengacu kepada Satuan Tugas (Satgas) Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada dua lokasi untuk pengungsi anak korban Gunung Semeru.
Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Erupsi Gunung Semeru Mencapai 46 Jiwa, 9 Orang masih Dilaporkan Hilang
Pertama, lokasi terdampak erupsi Semeru adalah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.
Kedua, untuk Kecamatan Candipuro rata-rata posko pengungsian, berisi 40-60 anak-anak. 40 Persen di antaranya adalah balita.
“Kami harapkan mereka mendapatkan tempat pengungsian yang layak dan ramah anak,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak seperti dikutip WNC dari antaranews.com, Sabtu, 11 Desember 2021.
Bayi dan anak-anak termasuk ke dalam kelompok rentan saat terjadi bencana gunung meletus.
Panduan untuk orangtua
Guna mengurangi risiko, berikut panduan IDAI untuk orang tua melindungi anak saat terjadi erupsi gunung berapi.
- Pantau dan patuhi peringatan pemerintah
- Perhatikan kualitas udara terutama berhubungan dengan abu vulkanik
- Cegah anak beraktivitas di luar ruangan
- Ajak anak bermain di dalam ruangan agar tidak bosan
- Kenakan masker masker pada anak dan diri sendiri untuk mencegah debu dan penularan COVID-19 di pengungsian
- Pakaikan pakaian lengan panjang pada anak
- Kenakan kacamata pada anak untuk menghindari iritasi mata
- Rutin bersihkan ruangan untuk mencegah paparan abu di dalam ruangan
- Mengungsi di posko yang ditetapkan pemerintah.
Ancaman kesehatan anak yaitu infeksi saluran pernapasan atas, diare, pneumonia, iritasi kulit, iritasi mata. ***