Meriahnya Tradisi Larung Kepala Kerbau di Jepara, Ratusan Perahu Nelayan Berhenti Memburu Ikan

10 Mei 2022, 09:25 WIB
Sejumlah perahu nelayan mengikuti tradisi pesta lomban kupatan di Perairan Laut Jepara, Jawa Tengah, Senin, 9 Mei 2022/ /Instagram @humaspoldajateng

WNC - JEPARA- Ratusan nelayan di Kabupaten Jepara, Senin, 9 Mei 2022 berhenti memburu ikan. Mereka memilih mengikuti ‘Tradisi Lomban’ atau larung kepala kerbau yang pada tahun ini kembali digelar besar-besaran.

Tahun-tahun sebelumnya, pelarungan kepala kerbau beserta sejumlah sesaji yang dipusatkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan Ujungbatu, hanya diikuti puluhan orang untuk menghindari kerumunan.

Dikutip WNC dari ANTARA, pelarungan sesaji di Perairan Jepara dipimpin Bupati Dian Kristiandi dan sejumlah unsur muspida, setelah menempuh perjalanan laut sekitar 33 menit dari TPI Ujungbatu Jepara sebagai tempat kegiatan prosesi awal sebelum pelarungan.

Pelarungan dilakukan setelah kapal pengangkut sesaji berhasil menjauh dari perahu dan kapal yang ingin memperebutkan sesaji yang berisi kepala kerbau, ingkung (ayam utuh), jajanan pasar, serta ketupat dan lepat.

Baca Juga: Kiper PSIS Semarang Diduga Terlibat Pengeroyokan Anggota Brimob, Sejumlah Orang Diperiksa Polisi

Meski demikian, sejumlah nelayan tetap nekat menceburkan diri ke laut setelah perahu yang mereka tumpangi berhasil mendekat.

Senggolan antarperahu maupun kapal nelayan pun tak terelakkan, namun tak ada perahu nelayan yang rusak karena tradisi lomban yang digelar setiap bulan Syawal menjadi acara tahunan sehingga peristiwa tersebut merupakan hal biasa.

"Kami bersyukur hingga acara tradisi larung kepala kerbau selesai dan kami kembali ke daratan, berlangsung lancar dan tidak ada permasalahan di lapangan," kata Bupati Jepara Dian Kristiandi.

Menurut dia, tradisi lomban kupatan tahun ini memang berbeda dengan dua tahun sebelumnya, karena masyarakat luas bisa mengikutinya dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Baca Juga: KM Permata Asia mengangkut Ribuan Ton Semen Dikabarkan Karam di Laut Bima

Bahkan, kata dia, jumlah perahu nelayan yang mengikuti tidak hanya 109 perahu sesuai laporan, namun jumlahnya bisa lebih.

"Kita semua patut bangga karena perayaan kembali digelar secara meriah seperti sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan melestarikan tradisi peninggalan nenek moyang sebagai ungkapan syukur atas hasil tangkapan nelayan selama setahun," ujarnya.

Ia berdoa semoga Allah SWT mengabulkan permohonan para nelayan Jepara agar tahun ini hasil tangkapan di laut lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Bagi masyarakat Jepara yang tidak bisa menyaksikan secara langsung, juga disediakan tayangan live streaming di kanal Youtube Pemerintah Kabupaten Jepara. ***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler