Tradisi Unik Masjid Agung Keraton Solo, Tabuh Bedug Tengah Malam hanya Tiap Ramadhan

- 29 April 2022, 16:32 WIB
Bedug Masjid Agung Keraton Solo
Bedug Masjid Agung Keraton Solo /Dok/ Diskominfo Pemkot Solo

WNC-SURAKARTA-Bedug merupakan alat musik tabuh yang juga memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional. Terbuat batang kayu besar atau pohon enau berukuran kurang lebih satu meter yang apabila ditabuh akan menimbulkan suara berat, dan rendah yang bisa terdengar hingga jarak cukup jauh.

Sementara nabuh bedug, merupakan sebuah kegiatan menggunakan bedug yang dikonotasikan dengan tujuan religi, yaitu memberitahu datangnya waktu salat atau sembahyang bagi orang Islam di daerah-daerah Indonesia, tidak terkecuali di Kota Solo.

Dilansir dari Diskominfo Pemkot Solo, Jum'at 29 April 2022, aktivitas nabuh bedug memiliki sejarah panjang di Indonesia. Hal ini disebabkan karena kegiatan itu merupakan tradisi yang telah dilakukan sejak agama Islam masuk ke tanah Jawa.

Baca Juga: Pelabuhan Penyeberangan Merak Padat Antrian Pemudik, Menhub Minta Penerapan First In First Out

Bedug sudah ada sejak jaman Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, dan sampai sekarang masih eksis, salah satunya di Kota Solo dalam tradisi syiar Ramadhan.

Salah satunya adalah tradisi menabuh bedug di Masjid Agung Keraton Solo. Jika biasanya menabuh bedug hanya dilakukan menjelang waktu salat, namun bedug di masjid yang dibangun Pakubuwono III tahun 1763 itu, setiap tengah malam khusus di bulan Ramadhan ditabuh.

Selain menjadi tradisi di masjid-masjid, tabuh bedug juga banyak dilakukan dalam berbagai acara besar yang diselenggarakan pada bulan Ramadhan.

Baca Juga: Sinopsis Film Blunt Force Trauma Tayang di Bioskop TransTV, Balas Dendam Wanita Penembak Jitu

Seperti Ramadhan 1443 H kali ini, Pemkot Solo juga menggelar kegiatan tabuh bedug dalam perhelatan festival Ramadhan di lingkungan Balai Kota, Koridor Jenderal Sudirman, hingga kawasan Benteng Vastenburg.***

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

x