"Saya tak punya masalah pribadi. Tapi sebagai representatif Indonesia di bidang olahraga mewakili warganet, wajar saya membela kepentingan atlet," kata Oktohari Selasa 7 Desember 2021.
"Ia menyampaikan permintaan maaf secara langsung, meski sudah diutarakan secara terbuka. Pak Anton katakan kejadian All England menjadi pertama BWF meminta maaf karena sebelumnya tidak pernah,” kata dia melanjutkan.
Insiden All England 2021 berawal ketika seluruh pebulu tangkis Indonesia dipaksa mundur turnamen karena satu pesawat dengan penumpang terinfeksi Covid-19. Berdasarkan regulasi Badan Kesehatan Inggris NHS, para pemain harus menjalani karantina selama 14 hari.
Okto, sapaan akrab Raja Sapta, mengatakan kejadian tersebut bagaimanapun tetap membekas apalagi skuad Merah Putih sempat menerima perlakuan diskriminatif dari BWF maupun panitia.
Yang sudah terjadi ya biarlah. Sekarang bagaimana kami, KOI, PBSI, Badminton Asia, dan BWF berkomunikasi ke depannya.
“Tanggapan Presiden BWF selalu memprioritaskan Indonesia. Termasuk, Badminton Festival 2021 karena tiga turnamen terselenggara di Bali," katanya.
Hoyer mengatakan di depan Okto bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi dirinya. Dilansir WNC melalui kantor berita Antara
“Indonesia lebih besar dibanding Anda dan saya. Sebab, Indonesia dan bulu tangkis selalu ada di hati saya,” ucap Hoyer.***